Omzet Turun Akibat PPKM Darurat, Begini Cerita PKL di Majalengka?


JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dirasakan oleh pedagang dan pengusaha kuliner di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang mengalami penurunan omzet Hingga 60 persen sampai 80 persen.
Sebagian besar pedagang kaki lima dan pengusaha kuliner di Kabupaten Majalengka meminta Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk meninjauan ulang kebijakan yang di keluarkan karena dinilai sangat merugikan dan tidak adil bagi para pelaku usaha hingga mereka harus mengalami kerugian akibat dari penerapan aturan Protokol Kesehatan di masa PPKM Darurat.
Salah seorang pengusaha kuliner, Jhony Iskandar mengatakan, aturan itu jelas-jelas kurang adil bagi pengusaha dan pedagang terlebih dengan keputusan hakim yang tidak melihat penghasilan para pedagang saat dinyatakan bersalah dengan harus membayar denda yang nominalnya tak sebanding dengan pendapatan di masa Pandemi yang serba sulit saat ini.
“Kemarin itu kena denda Rp. 750.000, dan kalau untuk saat ini itu sangat berat karena uang buat kepasar di pakai buat bayar denda dan kepasarnya ngutang,” kata Jhony, Sabtu (10/11/2021) malam.
Sebelumnya Jhony mengaku tidak mengetahui adanya aturan buka sampai pukul 20.00 WIB sehingga saat itu dirinya terjaring razia penertiban oleh satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka dan terpaksa harus mengeluarkan denda dengan nominal yang cukup besar di tengah menurunnya omzet.
“Pembeli perharinya untuk sekarang ada 40 persen saja itu sudah alhamdulillah. Bagi saya sudah bisa belanja ke pasar dan tidak nombok lagi sudah bersyukur,” ujarnya.
PPKM Darurat Jawa-Bali yang mulai diterapkan sejak Tangal 3 sampai 20 Juli mendatang, kata Jhony, menjadi permasalahan dan tekanan bagi pedagang meskipun masih diperbolehkan beroperasi namun tatap harus mengikuti aturan Pemerintah dengan pembatasan jam operasional dan sistem pelayanan take away yang dinilai oleh pedagang tidak menjadi solusi agar mereka tidak merugi dan mampu bertahan di tengah situasi saat ini.
“Sekarang jangan mukirin untung, kalau mikirin untung kita nggak bisa berjalan,” ucapnya.
