BeritaSumedang Majalengka

Seblak, Cemilan Atau Makanan Ringan Yang Banyak di Gemari Semua Kalangan

JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Seblak merupakan jenis makanan ringan atau snack yang terbuat dari kerupuk yang di goreng kemudian diberi bumbu sambal cabe, sehingga terasa rasa pedas yang sangat digemari oleh masyarakat.

Konsumen seblak ini terdiri dari berbagai macam kalangan. Namun mayoritas nya adalah pelajar dan anak-anak. Seblak Maica ini merupakan bentuk industri rumahan yang potensial karena dapat membuka lapangan kerja baru bagi penduduk Desa Banyuasih, serta membuka peluang usaha bagi calon-calon wirausaha di Desa Banyuasih ini.

Seblak Maica sendiri telah berhasil memasarkan produknya hingga keluar daerah Sumedang, seperti Bandung, Tasikmalaya, Purwakarta dan kota kota besar di beberapa daerah Jawa Barat dan sekitarnya. Seblak Maica ini terdiri dari empat jenis yaitu, kerupuk mengembang pedas, dan kerupuk bantat pedas, serta kerupuk mengembang asin, dan kerupuk bantat asin.

Usaha yang awal dirintis pada tahun 2004 ini berawal dari berhentinya Ma Ica sebagai karyawan disalah satu perusahaan yang mengalami kebangkrutan.Dan Ma Ica salah satu karyawan yang terkena imbasnya dengan diberhentikannya dari tempat kerjanya dulu. Ma Ica kemudian memutar otak dimana harus bisa membantu keuangan keluarga tapi tanpa harus mengeluarkan modal banyak dan peralatan canggih. Akhirnya mulai lah Ma Ica mencoba membuat seblak yang pada waktu itu belum ramai seperti sekarang. Dengan bekal uang yang ada Ma Ica membuat seblak dirumah sendiri tanpa ada yang membantu ataupun pegawai seperti sekarang. Semua Ia kerjakan sendiri dari mulai memilih bahan kerupuk, meracik bumbu dan packagingnya. Dia pun memasarkan seblak hasil produksinya ke warung warung sekitar rumahnya saja.

“Alhamdulillah kalo dulu saya masarin seblak pake motor sama suami dari warung kewarung disini, sekarangmah malahan pada minta dikirim, apalagi suka kewalahan kalo yang mintanya banyak khususnya yang grosiran jualnya,” ucapnya saat ditemui di rumah produksinya Dusun Sukadana Banyuasih, Rabu (21/10/2020).

Suka duka dalam pemasaran yang dirasa cukup sulit dan melelahkan hampir membuat Ma Ica putus asa, namun dengan keyakinan dan kekuatan dalam mewujudkan membantu keuangan di dalam keluarga, akhirnya usaha seblak Ma Ica mulai bangkit awal tahun 2007 setelah dibantu para petugas kesehatan dalam mendapatkan label makanan dari Dinkes. Berbekal dari situlah Ma Ica semakin bersemangat dalam memproduksi seblaknya.Seblak Ma Ica sendiri adalah seblak kering, dikarenakan alasan seblak tersebut bisa tahan lama mencapai 3 bulan masa kadaluarsa nya.

Dirumahnya Ma Ica di Desa Banyuasih Dusun sukadana rt 03 rw 07 kecamatana Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, yang sekaligus tempat produksi seblak ini, saya berkesempatan melihat langsung proses pembuatan seblak, dimulai dari pengolahan bumbu pedas, penggorengan kerupuk, penyampuran kerupuk dan bumbu, serta proses packaging nya.

Sekarang Ma Ica sudah memproduksi seblaknya dibantu 5 orang pegawainya, yang setia membantu mambuat seblak. Di masalah pemasaran sendiri Ma Ica tidak seperti dulu memasarkan seblaknya dengan menitipkan di warung warung, namun saat ini beberapa tempat grosir makanan ringan sudah mulai memintanya mengirim seblak dalam jumlah yang banyak. Untuk harga dari masing kemasan, seblak Maica ini memiliki harga yang bervariasi sesuai dengan besarnya. Untuk yang paling kecil dihargai Rp 500,00/kemasan, untuk yang sedang dihargai Rp 1000,00/kemasan, dan untuk yang besar dihargai Rp 5000, 00/kemasan. Selain itu Seblak Maica ini juga membuat kemasan khusus untuk penjualan grosir yang dihargai mulai dari Rp 45.000,00/kemasan grosir. Namun sekarang Ma Ica lebih fokus menjual seblak dalam ukuran besar atau ball, sesuai permintaan pasar.

“Sampai saat ini saya sama ibu ibu tetangga rumah,produksi seblak dari jam 8 pagi sampe jam 1 siang setiap harinya,selain buat menuhin pesanan,banyak juga yang langsung beli kesini pake motor atau mobil,katanya buat oleh oleh sama dijual lagi,”sambungnya.

Dengan usaha seblaknya ini Ma Ica berharap selain bisa membawa perubahan ekonomi untuk keluarganya,juga menjadikan usaha ini sebagai wadah bagi ibu ibu disekitar rumahnya yang ingin menambah penghasilan dengan bekerja sama memproduksi seblak yang Ia kelola.

“Ya mudah mudahan sih membantu perekonomian keluarga saya, juga membantu ibu ibu tetangga sini yang ingin menambah penghasilan dengan bantu bantu membuat seblak disini, ujarnya.

Melihat potensi yang besar dari industri rumahan ini, ada baiknya diberikan suport berupa kerja sama atau kemitraan dengan koperasi koperasi yang ada, agar industri kecil dan potensial seperti ini dapat terus berkembang dan juga memberikan motivasi serta kesempatan untuk dapat melebarkan usaha mereka lebih luas lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button