Omzet Menurun, Bisnis Penjualan Baju Tetap Bertahan Di Tengah Pandemi


JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Ai Eni Narwati atau yang lebih dikenal dengan Boboy Raffi merupakan salah satu perancang pakaian kelahiran Kota Majalengka yang hasil karyanya banyak diburu ibu-ibu milenial. Namun imbas pandemi Covid-19 ikut di rasakan Ai yang mengalami penurunan penjualan pada usaha butik daster batik miliknya.
Ai mengatakan, sejak pandemi Covid-19 penjualan batik di butik yang beralamat di jalan Kiai Abdul Halim, Cigasong, Kabupaten Majalengka ini mengalami penurunan hingga 50 persen. Namun meski demikian dirinya mengaku hal tersebut akan dijadikan pelajaran untuk memperbaiki sistem penjualan agar usahanya tetap bertahan ditengah pandemi Covid-19.
“Ini akan di jadikan pelajaran bagaimana memperbaiki sistem penjualan kedepannya,” kata Eni kepada Jurnalsuma, Selasa (8/6/2021).
Hingga saat ini, Ai Eni terus mengembangkan usahanya dengan berbagai macam model dan corak batik dengan ciri khas daster batik rancangan sendiri untuk bisa mengikuti perkembangan mode di era modern. Hasil karyanya di bandrol dengan harga bervariatif mulai dari Rp. 75.000, sampak dengan Rp. 175.000.
Dari pengakuan Ai untuk momen Ramadhan dan Lebaran saja yang biasanya di banjiri pesanan dan pembeli, untuk tahun ini penurunannya sangat drastis dan cendrung sepi yang disebabkan adanya penyekatan dan larangan mudik sehingga banyak warga Majalengka yang tidak pulang ke kampung halamannya.
“Sedikitnya jika tidak ada penyekatan di tiap Kota, pemesanan akan banyak dari berbagai daerah,” katanya.
Meski demikian berbagai cara dilakukan oleh Ai untuk menjaga antusias pelanggan dan menjaga kepuasan konsumen, menyeimbangkan pemasaran dan penjualan dengan menjaga kwalitas dan mengikuti tren baru dengan mempertahankan ciri khas karya sendiri yang dapat dijadikan produk unggulan yang mampuh bertahan di tengah pandemi.
“Saya bersyukur dimasa pandemi ini masih bisa menciptakan karya sendiri,” tandasnya.
