BeritaHeadlineOlahragaSumedang MajalengkaTekno

Mengenal Lebih Dekat Produksi Bola PT. Sinjaraga Santika Sport yang Kantongi Lisensi FIFA Sejak 1997

JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Nama PT. Sinjaraga Santika Sport, sudah tak asing didengar bagi masyarakat di Jawa Barat. Apalagi bagi pehobi olahraga.

PT. Sinjaraga Santika Sport, merupakan salah satu industri, yang memproduksi berbagai jenis bola yang ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) Putra dengan label Triple-S. Letaknya, berada di Desa Liang Julang, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

Tak hanya bersertifikat SNI, produksi bola yang dibuat PT. Sinjaraga Santika Sport, juga memiliki standar FIFA. Bahkan sudah pernah ekspor dan digunakan pada perhelatan Piala Dunia Tahun 1997 di Prancis

Kepada Tim Liputan Jurnalsuma.com, Direktur Utama PT. Sinjaraga Santika Sport, Dinar Trisnawati menceritakan, produksi bola mulai ditekuninya sejak Tahun 1994. Dalam proses pembuatannya, dilakukan di sebuah pabrik dengan memberdayakan masyarakat sekitar sebagai buruhnya.

“Pekerja kami, kalau sekarang sih masih start awal, jadi masih dibawah 50. Cuma kalau dulu, sempet kita pengrajin bola itu, sampai 3.000 orang,” katanya.

Untuk menghasilkan berbagai jenis bola, baik untuk sepak bola atau pun olahraga volly dengan kualitas terbaik sesuai standar, tahapan demi tahapan dalam memproduksi bola, dilakukan di pabrik yang dikelolanya. Bahkan dilakukan secara teliti, mulai dari tahap awal, hingga akhir melalui quality control.

“Produksi bola dilakukan secara manual. Itu menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi, untuk sertifikat resmi dari FIFA untuk kualitas bola,” ujar Dinar.

Kualitas bola yang dihasilkan PT. Sinjaraga Santika Sport, telah mendapat beragam penghargaan dan sertifikat. Termasuk apresiasi dari berbagai pihak. Hal ini menjadi bukti, bahwa bola yang dihasilkan dan dipasarkan, benar-bernar berstandar SNI.

“Mudah-mudahan dengan mulai digelarnya kembali petandingan sepak bola, produksi bola kami bisa kembali meningkat seperti dulu,” harapnya.

Dimasa pandemi saat ini, memang produksi bolanya mengalami penurunan. Kondisi ini, seiring dengan tidak diizinkannya pertandingan sepak bola di beberapa daerah. Termasuk pelaksanaan liga Indonesia.

“Semenjak adanya pandemi itu, kita tiarap tidak bisa bertahan. Namun Alhamdulillah, sudah ada permintaan lagi. Kita mulai bangkit lagi,” tuturnya.

Hal sama, disampaikan juga Kepala Poduksi PT. Sinjaraga Santika Sport, Zamiat. Dirinya, senantiasa selalu memperhatikan setiap detail dengan baik. Termasuk susunan panel yang digunakan, untuk menjaga kualitas bola yang dihasilkan.

“Penggunaan panel dengan pola yang berbeda bertujuan menghasilan lingkaran bola yang presisi. Satu bola itu terdiri dari 36 panel berbentuk segi lima, segi enam dan pola gancet yang dicampur,” jelas Zamiat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button