
JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Jelang Hari Raya Iduladha harga telur ayam di Pasar Inpres Sumedang Jawa Barat, mengalami kenaikan, Sabtu (18/5/2024). Naiknya harga telur ayam, membuat pedagang telur mengalami penurunan omset hingga 30 persen.
Di tingkat pedagang grosir, harga telur ayam di pasar yang normalnya Rp 26.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 29.000 per kilogram. Sementara di tingkat pengecer telur ayam dijual di kisaran Rp 30.000 per kilogram.
“Iya harganya lumayan tinggi sekarang mencapai Rp 29 ribu hingga Rp 30 ribu rata-rata eceran itu, kalau biasnya Rp 26, 27 ribu,” kata salah satu pedagang telur ayam, Aditya Syukur.
Kenaikan harga telur kata Aditya, sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Penyebab kenaikan harga telur diduga karena ayam peternak mengalami afkir atau penurunan produksi telur, serta banyaknya permintaan.
“Kenaikan harga telur terjadi diduga akibat kurangnya stok, karena dari kandangnya itu banyak yang afkir biasanya, otomatis produk setoran menurun sedangkan permintaan banyak,” katanya.
Dikatakannya, akibat naiknya harga telur ayam ini Ia mengaku omset yang didapat menurun sekira 30 persen. Aditya memprediksi harga telur ayam masih akan naik hingga hari raya Iduladha mendatang.
“Iya biasanya memasuki hari-hari besar seperti Idulfitri, Iduladha biasanya suka ada kenaikan,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang pembeli, Eros mengatakan, mahalnya harga telur membuat dirinya terpaksa membeli telur yang kondisinya sudah pecah, lantaran harganya murah.
“Beli 1 Kilogram harganya Rp 29 ribu, iya sekarang mh lagi turun harga segitu teh, biasnya Rp 30 ribu. Harapannya semoga harga telur ayam cepat kembali normal,” kata Eros.