BeritaSumedang Majalengka

Masyarakat Pagandon, Pertahankan Adat Budaya GUAR BUMI, Dengan Patuhi Prokes

JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Bupati Majalengka Dr. H Karna Sobahi didampingi unsur Muspida, serta Muspika Kecamatan Kadipaten meresmikan Gor Motekar Serbaguna, sekaligus membuka acara Guar Bumi di Desa Pagandon Kecamatan Kadipaten Majalengka, Rabu (11/11/2020).

Peresmian GOR Motekar Desa Pagandon ditandai dengan penandatanganan prasasti, dilanjut gunting pita oleh bupati.
Pelaksanaan Guar Bumi tahun ini digelar secara sederhana, dengan menerapkan protokol kesehatan, karena berada di tengah pandemi Covid-19. Gugus tugas Covid-19 pun mengawasi gelaran tersebut.

“Peresmian Gor Motekar dan acara Guar Bumi ini menjadi momentum Desa Pagandon sebagi wujud upaya bersama dalam meningkatkan motivasi terhadap pelayanan masyarakat di bidang olah raga,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan GOR yang sudah selesai tersebut perlu dijaga pemeliharaannya, karena ini sebagai aset desa yang bermanfaat. Selain sebagai sarana olah raga, GOR juga bisa digunakan sebagai tempat pertemuan dan mengembangkan kreatifitas seni masyarakat Pagandon.

Dalam kesempatan tersebut bupati juga mewanti wanti agar masyarakat harus tetap waspada di masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Walau situasi sedang darurat karena adanya penyebaran wabah Covid-19 namun acara Guar Bumi yang sudah turun temurun harus dilestarikan dan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan,” ucapnya.

Kepala Desa Pagandon, Nana Suharna menyebutkan, acara Guar Bumi ini dilaksanakan setahun sekali. Tahun ini merupakan acara ketiga kalinya.

“Guar Bumi digelar tepatnya menjelang awal menanam padi sebelum datang musim hujan, sesuai adat istiadat makanan pokok dalam tradisi Guar Bumi adalah nasi tumpeng,” tuturnya.

Dengan menjaga dan merawat adat tradisi, kata kades, adalah salah satu upaya menjaga dan melestarikan kehidupan. Dimana alam sementa telah memberikan dan menopang kehidupan manusia. Sebaliknya, lanjut Nana, manusia wajib menjaga dan melestarikan tradisi yang sudah turun temurun.

“Tujuan kegaiatan tradisi ini agar hasil tanaman ke depan tumbuh subur dan hasilnya sangat memuaskan, dalam acara Guar Bumi ini kami melakukan doa bersama agar dalam bercocok tanam menghasilkan panen yang melimpah dan berkah,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button