BeritaPolitikSumedang

Demi Coklit, Petugas Pantarlih di Sumedang Lintasi Waduk Jatigede

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Demi melakukan pencocokan dan penelitian (coklit), petugas Pantarlih di Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, rela melintasi Perairan Waduk Jatigede dan hutan dengan akses jalan setapak, Minggu (8/7/2024).

Sebelum sampai ke rumah warga di kawasan Blok Cisereh yang merupakan lokasi terpencil, petugas Pantarlih yang dimonitoring langsung Ketua KPU Sumedang, Bawaslu, PPK, Panwascam, PPS, dan PKD, harus melintasi perairan Jatigede dengan menaiki perahu.

KPU Sumedang memastikan setiap warga yang sudah mempunyai hak pilih bakal dilakukan pendataan. Termasuk warga yang berdomisili di tempat-tempat terpencil dan sulit dijangkau.

Hal itu disampaikan Ketua KPU Sumedang Ogi Ahmad Fauzi, saat mendampingi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) ke Cisereh Desa Mekarasih.

“Hanya ada sembilan pemilih dan empat KK yang ada di blok Cisereh ini. Tapi kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak pilih itu harus kami pastikan mereka terdata,” kata Ogi.

Tak hanya Ogi, Pantarlih yang bernama Lina Marlina juga didampingi oleh Bawaslu, PPK, Panwascam, dan PKD. Blok Cisereh sendiri merupakan lokasi terpencil.

Jarak yang ditempuh oleh petugas jika melintasi perjalanan darat sekitar 4 Km. Namun karena medan jalan yang terjal, petugas lebih memilih melintasi perairan Waduk Jatigede dengan estimasi waktu sekira 30 menit. Belum lagi petugas juga harus berjalan kaki menyusuri hutan dengan akses jalan setapak.

“Kami menggunakan perahu untuk melakukan pendataan ke Cisereh ini. Kami ingin memastikan meskipun dengan akses seperti apapun, karena ini tidak mudah kami apresiasi petugas Pantarlih kami atas dedikasinya, walaupun secara honor tidak terlalu besar tapi kinerjanya luar biasa,” ujarnya.

Ogi mengatakan, dalam proses coklit ini beberapa wilayah cukup sulut dijangkau. Ia menggambarkan selain di Cisereh lokasi lainnya yang sulit dijangkau petugas adalah Cigumentong Cimanggung yang hanya ada 14 KK.

“Tentu masih ada beberapa daerah lain terluar yang ada di Kabupaten Sumedang, seperti di Desa Ungkal (Kecamatan Conggeang) atau beberapa daerah lainnya. Tantangannya memang seperti ini melakukan coklit di Kabupaten Sumedang,” imbuhnya.

Lebih jauhnya Ogi menyampaikan bahwa tahapan coklit untuk Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati 2024 akan berakhir sampai 24 Juli 2024. Sampai saat ini sudah mencapai 90 persen.

“Coklit sampai sejauh ini sudah 90 persen lebih. Kami besok (hari ini) akan melakukan evaluasi PPK terhadap PPS, nanti setelah itu PPK rakor dengan KPU baru diketahui jumlah pastinya berapa persen,” kata Ogi.

Sementara itu petugas Pantarlih, Lina Marlina mengaku, tugas pendataan coklit ke Blok Cisereh merupakan tantangan terberat. Karena untuk mengunjungi lokasi, harus menaklukkan perairan waduk dan kawasan hutan yang jauh dari kampung manapun.

Oleh karenanya, kata dia, dirinya memerlukan pendampingan oleh petugas lainnya saat melakukan coklit di Blok Cisereh. Ia menambahkan, meskipun tugas tersebut begitu menantang, tapi dirinya merasa senang bisa membantu hak warga untuk memilih pada pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button