BeritaSumedang Majalengka

Surutnya Air Bendungan Waduk Jatigede dimanfaatkan Warga untuk Bercocok Tanam

JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Memasuki musim kemarau tahun ini, ketinggian air bendungan Jatigede Kabupaten Semedang Jawa Barat mulai terlihat surut. Kondisi surutnya bendungan terbesar kedua di Asia tenggara tersebut dimanfa’atkan oleh sebagian warga untuk bercocok tanam salah satunya Sumadi (78) warga Desa Wado kecamatan Wado.

Menurut Sumadi yang merupakan salah satu warga OTD Jatigede tersebut, dia beserta istrinya memanfa’atkan lahan dari surutnya air bendungan yang berada di blok Tugu Desa Wado untuk menanam sayuran seperti, jagung dan ubi-ubian.

Sumadi menambahkan surutnya permukaan air Jatigede mulai terjadi kurang lebih 2 bulan yang lalu sekitar akhir Juni dan awal Juli.
“Air surut sudah hampir dua bulan. Tetapi saya baru menanam baru sekitar satu bulan yang lalu,” katanya.

Bendungan Jatigede sendiri mengalami surut dari ketinggian awal permukaan air 260 Mdpl sampai Minggu (06/09/2020) menjadi sekitar 250 Mdpl atau telah mengalami surut sekitar 10 Meter. Sementara setelah mengalami surut jarak air dari bibir Bendungan berfariasi antara 500M sampai 1 Km.

Untuk pemanfa’atan lahan sendiri tidak harus menunggu izin karena memang area tersebut merupakan tanah milik pemerintah yang sudah dibebaskan sebelumnya. Siapa saja boleh memanfa’atkan lahan tersebut dengan modal dan resiko di tanggung sendiri.

“Disini saya menanam dengan modal sendiri, jika air belum naik hasilnya dapat di panen untuk dikonsumsi sendiri dan kalau ada yang mau akan kami jual juga, tetapi jika tidak beruntung saat permukaan air sudah naik dan merendam tanaman sementara waktu panen belum tiba terpaksa kami harus ikhlas tidak mendapat keuntungan,” Terang Sumadi

(Editor Naskah : Kagun)

(Editor Video : Ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button