Peringatan Hari aids 17 Anak ODHA Dapatkan Santunan

JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Sebanyak 17 orang anak dengan HIV AIDS (ODHA) di Kabupaten Sumedang, menerima santunan dari Pemkab Sumedang melalui Baznas Sumedang, Selasa (2/12/2020).
Pemberian santunan yang dilaksanakan di Aula Baznas Sumedang merupakan rangkaian dari kegiatan Hari AIDS se-Dunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir ketika memberikan santunan mengatakan, dengan peringatan Hari AIDS, masyarakat harus lebih meningkatkan rasa empati dan kepeduliannya kepada ODHA.
“Tentunya dengan peringatan ini harus lebih meningkatkan rasa empati dan kepedulian kita, untuk memperhatikan yang mendapat musibah terkena HIV AIDS, dengan cara terus memberi semangat yang terus menerus karena hal ini dapat dikendalikan,” ujarnya.
Bupati juga mengimbau masyarakat untuk tidak menjauhi penderita ODHA dan terus mengobatinya secara rutin, sehingga mereka bisa terus menjalani kehidupannya.
“Kita yang tidak terjangkit harus merasa bersyukur dengan cara menjadi bagian untuk ikut memperhatikan, mengendalikan, dan ikut mencegah supaya tidak terjadi penyebaran HIV AIDS,” ungkapnya.
Bupati berharap ke depan semuanya termotivasi untuk menjadi bagian pencegahan HIV AIDS dengan target 2030 Indonesia bebas HIV AIDS.
“Pencegahannya dengan cara menghindari hal-hal yang bisa menularkan seperti menghindari seks bebas, LGBT, Narkoba dan penularan-penularan lainnya. Penularan yang paling tinggi saat ini melalui jarum suntik. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan,” harapnya.
Sementata itu, Ketua KPA Retno Ernawati mengatakan, saat ini di Kabupaten Sumedang sebanyak 17 orang anak usia 18 tahun ke bawah dengan penderita HIV AIDS.
“Kami harap jumlah ini tidak terus bertumbuh. Untuk itu, pada peringatan Hari AIDS ini kami telah melakukan pemeriksaa tes HIV kepada ibu hamil untuk memutus mata rantai penularan ini,” ucap Retno.
Dikatakan Retno, setiap bulan secara rutin anak-anak tersebut mengikuti protokol tetap untuk konsultasi pada dokter dan menerima obat dari RSUD.
“Namun kami juga sering kewalahan apabila ada obat yang habis. Jadi kami harus ambil ke Provinsi,” terangnya.
Retno menambahkan, hampir semuan penderita memiliki jaminan kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Jamkesda.
“Hampir semua memiliki KIS atau Jamkesda.
Selain itu, beberapa komponen pelayanan mereka kami bantu dari dana AIDS,” tukasnya