Pedagang Ubi di Cadas Pangeran Sepi Pembeli Pasca Dibukanya Tol Cisumdawu
JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Pedagang ubi Cilembu dan Tape di sepanjang Jalan Raya Bandung-Cirebon, kawasan Cadas pangeran Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Jawa Barat, mengeluhkan menurunnya pendapatan mereka, pasca difungsikannya ruas Tol Cisumdawu hingga Gerbang Tol Cimalaka.
Sejumlah pedagang ubi Cilembu pun mengalami penurunan omzet yang cukup drastis. Kondisi itu seperti yang dirasakan oleh Eni Setyawati, salah satu pedagang ubi Cilembu.
Menurut Eni, dibukanya ruas Tol Cisumdawu hingga Gerbang Sumedang Kota dan Cimalaka, sangat berpengaruh pada omzet yang didapat. Lantaran, pengendara banyak yang lebih memilih mengunakan akses Tol ketimbang menggunakan akses jalur Cadas Pangeran.
“Sekarang pedagang di kawasan Cadas Pangeran kondisinya sangat mengeluh semanjak Tol Cisumdawu dibuka. Jadi pedagang itu omzetnya turun, karena kendaraan 90 persen tidak lewat sini,” kata Eni, Sabtu (18/2/2023).
Selain omzet pendapatan menurun, kata Eni, barang dagangan mereka banyak yang terbuang akibat sepinya pembeli hingga megalami kerugian mencapai 90 persen.
“Kemarin-kemarin pas Tahun Baru banyak barang yang terbuang, soalnya mereka sudah menyetok untuk Tahun Baru. Tapi pembelinya tidak ada hingga bener-bener rugi banget. Biasanya menyetok 1 kwintal, kalau sekarang hanya 20 Kg,” katanya.
Eni menuturkan, dihari normal para pendagang biasanya mampu meraup omzet per hari dikisaran Rp 500.000 hingga Rp 800.000. Sedangkan diakhir pekan bisa meraup hingga Rp 1.200.000 tergantung barang dagangan. Namun kini ia merasakan penurunan omzet.
“Kalau sekarang mah boro-boro di hari Sabtu-Minggu, ada yang dapat Rp 100 ribu bahkan ada juga yang dapat hanya Rp 12 ribu per hari dari pagi sampai malam,” tuturnya.
Adanya rencana relokasi para pedagang di kawasan Cadas Pangeran ke rest area tol Cisumdawu, Eni menyambut baik. Meski demikian, ia meminta kepada Pemerintah masih ingin berjualan di Cadas Pangeran dengan catatan kawasan Cadas Pangeran dijadikan sebagai objek wisata.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah udah perhatian ke para pedagang. Namun, saya juga pengennya Cadas Pangeran itu ngga mati jalannya jadi tetep ada, pengennya Cadas Pangeran dibikinkan wisata supaya ramai kembali,” ujarnya.
Terkait kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Sumedang mulai melakukan pendataan kepada para pedagang ubi Cilembu dan Tape yang berjualan di sepanjang kawasan Cadas Pangeran.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian, Hari Tri Santosa mengatakan, ada sekitar 29 pedagang yang telah didata dan akan diupayakan bisa berjualan di Rest Area Tol Cisumdawu.
“Sesuai printah pak Bupati kami diperintahkan untuk mendata, ada 29 pedagang yang aktif. Kami data bantu juga kedepannya untuk bisa berjualan di rest area seperti yang pak Jusuf Hamka sampaikan bahwa ada kepedulain kepada pedagang di Cadas Pangeran,” kata Hari.
Pada saat melakukan pendataan, kata Hari, ada dua keingginan yang diutarakan para pedagang. Ada yang mengaku masih ingin berjualan di Cadas Pangeran dengan catatan kawasan Cadas Pangeran dijadikan sebagai objek wisata, serta minta jongko di rest area disediakan secara gratis.
“Ada dua ke inginan pada saat itu, ada tempat wisata di sana (Cadas Pangeran) dan diramaikan kembali. Kedua, mereka jika dipindahkan ke rest area harapan mereka juga gratis,” katanya.
Sampai saat ini Pemkab Sumedang masih berkoordinasi terkait pemindahan dan penempatan mereka yang akan berjualan di rest area tol. Jika rest area sudah selesai dibangun, Pemkab Sumedang akan mengkonsultasikan kembali dengan pihak tol Cisumdawu.