
JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari jalur perseorangan mendaftarkan diri ke KPU Sumedang, pada Rabu (28/8/2024) sore. Mereka datang dengan menggunakan sebuah kereta kencana, diramaikan kirab budaya sunda, khususnya kerajaan Sumedang Larang.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, paslon perseorangan atau independen tersebut ialah Hendrik Kurniawan Politisi Senior yang berada di Kabupaten Sumedang, dan wakilnya yakni Raden Luky Djohari Soemawilaga yang merupakan Radya Anom Keraton Sumedang Larang.
Tak hanya datang berdua saja, mereka juga terlihat membawa sejumlah keluarga dari Keraton Sumedang Larang maupun dari pendukungnya yang ikut mendampingi saat pendaftaran di KPU ini.
Sesampainya di KPU, pasangan ini disambut langsung oleh Ketua KPU Sumedang juga disambut oleh tarian khas Sumedang, yakni Tari Tarawangsa untuk diantarkan ke ruangan pendaftaran.
Menurut Hendrik, perjalanan dirinya bersama dengan Luky hingga pendaftaran tentu tidak mudah. Mereka harus melewatkan beberapa tahapan sejak proses jalur perseorangan dibuka oleh KPU sejak bulan Mei 2024 lalu.
“Kami ini calon dari jalur independen satu-satunya. Allhamdulilah lancar melalui proses dari mulai Mei jadi bukan hanya sekarang saja tapi kami sudah melalui tahapan dari bulan Mei,” kata Hendrik.
Hendrik menjelaskan, ia bersama Luky tidak menggunakan kendaraan dari partai politik karena tidak ingin diatur oleh partai dan hanya ingin diatur oleh masyarakat Kabupaten Sumedang.
“Kenapa kami memilih jalur dari independen atau jalur perseorangan kami ingin ke depan Sumedang tidak ada yang mengatur kecuali masyarakat Kabupaten Sumedang,” katanya.
Di samping itu, Luky selaku calon wakil bupati dari paslon perseorangan menambahkan bahwa pasangannya tersebut memiliki dua simbol yaitu simbol agama dan simbol budaya.
“Karena pasangan kami independen ini ada dua simbol yah simbol agama dan simbol budaya. Kang Hendrik Kurniawan ini seorang ulama, santri, beliau berbasis dari nahdatul ulama dan juga ketua Ansor Jawa Barat dan saya merupakan simbol budaya,” ucap Luky.
“Berhati suci itu simbol agama yang bijaksana adalah simbol budaya sesuai dengan kekuatan dasar yang Sumedang miliki yaitu mahkota binokasih yang kita pakai,” sambungnya.
Disampaikan Luky, menggunakan kereta kencana untuk mendaftarkan diri untuk mencalonkan sebagai pemimpin di Sumedang juga merupakan suatu cerminan dari kedua simbol agama dan juga budaya.
“Jadi kasih sayang lahir sebuah kebijaksanaan dan keadilan saya itu yang mencerminkan kereta kencana yang juga Pak Hendrik menggunakan atribut kesantriannya ini dua simbol yang tidak bisa dilepaskan bagi Kabupaten Sumedang,” pungkasnya.
KPU Sumedang menyatakan kedua berkas yang diberikan dari dua pasangan calong yang telah mendaftar sudah lengkap dan tidak ada kekurangan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua KPU Sumedang Ogi Ahmad Fauzi.
Ogi mengungkapkan, usai berkas pendaftaran lengkap KPU akan mengeluarkan surat rekomendasi agar paslon melakukan pemeriksaan kesehatan guna melengkapi syarat dan tahapan yang sudah tertera.
“Barusan kita cek berdasarkan dokumen yang diserahkan kepada KPU bahwa dokumennya sudah dinyatakan lengkap. Maka setelah dinyatakan lengkap ini selanjutkan kami akan mengeluarkan surat rekomendasi agar pasangan calon ini dilakukan pemeriksaan kesehatan,” ungkap Ogi.
“Berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan bahwa pemeriksaan kesehatan akan dilakukan di RSUD Umar Wirahadikusumah,” imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Ogi, pada hari terakhir pendaftaran yaitu besok rencananya akan terdapat dua paslon lagi yang akan datang ke KPU untuk mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati jalur partai politik. Mereka adalah pasangan Irwansyah Putra dan Mustika Ningrat dari PDIP, serta pasangan Eni dan Ridwan Solihin dari partai Golkar dan PKS.
“Ada dua lagi yang akan mendaftar yaitu pasangan Irwansyah Putra dan Mustika Ningrat pukul 15.00 dan pasangan Eni dan Ridwan Solihin pukul 17.00 WIB,” ucapnya.