
JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Lahan Bukit Kerud di kawasan Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, terbakar, Kamis (22/8/2024) siang. Banyaknya dedaunan kering yang mudah terbakar, ditambah tiupan angin kencang membuat api cepat meluas ke lahan kering lainnya.
Beruntung petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang bersama Palang Merah Indonesia (PMI) yang datang ke lokasi langsung memadamkan api, sehingga kebakaran tak meluas lebih dekat ke permukiman warga.
Warga di sekitar lokasi kebakaran, Wiwih mengatakan, awalnya titik api terlihat di area bawah bukit. Kemudian karena hembusan angin, kebakaran pun meluas.
“Awalnya dari rumah saya dengar suara ‘pepelekkan’, pas dilihat keluar ternyata ada lahan terbakar. Karena angin kebakaran jadi meluas yang awalnya dari bawah sampai ke atas,” kata Wiwih.
Ia mengatakan kebakaran memang kerap terjadi di lahan bukit Kerud saat musim kemarau tiba. Warga merasa khawatir karena lokasi kebakaran dekat dengan permukiman penduduk, dan terdapat tower sutet di area tersebut.
“Tiap musim kemarau selalu kebakaran. Warga khawatir, takut sama api, apalagi dekat kabel dan sutet,” katanya.
Sementara itu Pusdalops BPBD Sumedang, Lukman Hakim menuturkan, pihaknya menerima laporan saat tengah mengikuti lomba rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS).
“Tadi kami sedang lomba, menerima laporan adanya kebakaran lahan di daerah Jatihurip, dan kami langsung berangkat ke lokasi,” kata Lukman.
Selain sejumlah personil, BPBD juga mengerahkan 1 mobil tangki air. Api baru dapat dipadamkan kurang dari satu jam kemudian.
“Alhamdulillah sekarang sudah hijau (padam). Meskipun area yang terbakar kemiringannya cukup terjal tapi proses pemadaman berjalan lancar,” ujarnya.
Dikatakan, luas area yang terbakar sekira 1 hektar. Lahan yang terbakar kebanyakan rumput ilalang kering. Beruntung api bisa cepat dipadamkan lantaran lokasi kebakaran dekat dengan permukiman penduduk.
“Yang terbakar ilalang, jarak ke permukiman terdekat sekira 50 meter. Jadi untuk warga kami harapkan agar tidak melakukan pembakaran di lahan terbuka, apalagi sekarang musim kemarau, gesekan alang-alang kering juga bisa memicu terjadinya api,” ucapnya.