BeritaJawa BaratNasionalSumedang Majalengka

Imbas Kenaikan Harga BBM, Harga Daging Ayam di Pasar Sumedang Naik

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Harga daging ayam potong di Pasar Inpres Sumedang, Jawa Barat mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi pasca pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar pada tanggal 3 September 2022 lalu.

Salah seorang pedagang daging ayam, Herni Iriani mengatakan, kenaikan harga daging ayam potong sudah terjadi sejak empat hari terakhir, pasca pemerintah menaikan harga BBM. Saat ini harga daging ayam yang biasannya di jual seharga Rp 34.000 per kilogram kini menjadi Rp 38.000 per kilogram.

“Naiknya harga daging ayam sudah terjadi hari Senin (5/9/2022). Naiknya harga daging ayam terjadi akibat harga BBM yang naik. kalau BBM Naik transportasi juga pasti naik otomatis harga ayam ikut naik,” kata Herni, Jumat (9/9/2022).

Kenaikan harga daging ayam, lajut Herni, terjadi disetiap harinya. Bahkan, daging ayam yang biasanya ia jual sempat mengalami kekosongan selama dua hari dari petani.
“Naiknya harga daging ayam secara bertahap sampi sekarang naiknya langsung Rp 4.000. Tapi sekarang turun lagi Rp 1.000,” ucapnya.

Sementara itu salah seorang pembeli daging ayam, Adang (61) mengaku keberatan dengan naiknya harga daging ayam ini. Meski keberatan, dirinya hanya bisa pasrah dan berharap kepada pemerintah bisa kembali menstabilkan harga dengan normal, sehingga masyarakat dapat dengan nyaman memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Iya keberatan lah kalau harga bahan pokok seperti daging ayam ini naik mah. Kenaikan daging ayam ini pasti imbas dari harga BBM yang naik. Mudah-mudah pemerintah bisa menurunkan lagi harga secara normal,” katanya.

Sementara itu meski harga daging ayam naik, namun harga kebutuhan bahan pokok lainnya seperti cabai, bawang, dan tomat masih terbilang stabil.
“Gak ada yang naik sayuran mah masih stabil, iya mudah-mudahan jangan ada yang naik kasihan juga ke pembeli. Harga Cabai saat ini masih standar Rp 50.000 sampai Rp 60.000,” kata Yeti salah seorang pedagang sayuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button