BeritaSumedang

Tangani Kemiskinan Ekstrim, Pemkab Sumedang Luncurkan Kartu TANGKIS

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang tengah serius menangani kemiskinan ekstrim. Memberikan kartu Tangkal Kemiskinan (TANGKIS) pun menjadi salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut.

Kartu tersebut kini baru launching dan diberikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Yudia Ramli kepada masyarakat dengan status miskin ekstrim di Kabupaten Sumedang, pada Rabu (3/7/2024).

Menurut Yudia Ramli, hadirnya kartu TANGKIS ini guna mengintervensi seluruh pihak terkait untuk menangkal kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sumedang.

“Saat ini kita launching terkait dengan kartu tangkis ini sebenarnya adalah kartu untuk menangkal kemiskinan ekstrim. Ini adalah salah satu bagian yang kita lakukan untuk mengintervensi terhadap kemiskinan ekstrim,” kata Yudia.

Yudia mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memberikan kartu TANGKIS kepada 10 ribu jiwa yang terdiri dari 3 ribu lebih Kepala Keluarga (KK) di Sumedang. Di dalam kartu tersebut, merupakan bentuk voucher dengan berisi uang Rp 75 ribu dan nantinya bisa dibelanjakan makanan sesuai dengan warung yang sudah memiliki barcode khusus.

“Kemudian setelah itu kita akan berikan santunan berupa kartu itu untuk 3.083 KK jumlahnya 10 ribu jiwa lebih itu akan diberikan selama tahun 2024 bulan Desember akhir tahun ini. Satu bulannya itu ada Rp 75 ribu. Jadi bukan satu KK tapi itu masing-masing satu jiwa, kartunya tetap satu tapi untuk satu KK,” katanya.

Kartu TANGKIS ini, kata Yudia, murni merupakan anggaran yang disalurkan oleh Baznas Kabupaten Sumedang. Yudia juga menyebut bahwa Ia telah mengeluarkan surat edaran terkait para ASN yang berada di Sumedang agar memberikan infak. Uang infak atau sedekah itu pun nantinya akan dimasukan ke kartu TANGKIS.

“Untuk kartu yang baru kita launching ini murni dari Baznas. Kami bersama dengan Baznas bersepakat. Jadi perangkat daerah PNS di Kabupaten Sumedang ini berzakat kalau sudah mencapai nisab kalaupun tidak itu infak sedekah, ada yang 2 ribu sehari ada juga yang 5 ribu sehari. Surat edaran dari Pj Bupati sudah dilakukan untuk menggelorakan berzakat,” ungkapnya.

Selain memberikan kartu tersebut, Yudia mengatakan bahwa masyarakat yang berstatus sebagai miskin ekstrim dengan kategori usia produktif juga akan dibantu disalurkan guna memiliki pendapatan yang rutin.

“Yang pertama adalah meningkatkan pendapatan karena kemiskinan ekstrim itu dibagi menjadi tiga ada usia sekolah, usia produktif dan tidak produktif. Yang produktif kita tingkatkan pendapatannya kita masukan supaya bisa bekerja di lingkungannya di desa ada sentra-sentra usaha kita akan tawarkan supaya bisa bekerja di situ untuk usia produktif,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Sumedang Ayi Subhan Hafaz mengatakan, Baznas diberikan amanah untuk menjadi salah satu operator pelaksana program tersebut. Kartu TANGKIS akan dikeluarkan berdasarkan data dari Bappppeda kemudian nanti akan didistribusikan ke masyarakat yang sudah terdata dengan sumber dananya dari ZIS.

“Total biaya yang dikeluarkan itu Rp 750 juta per bulan. Sesuai komitmen akan dilakukan bertahap berdasarkan jumlah penghimpunan yang masuk ke Baznas. Kami juga bersyukur, saat ini sudah terbit surat edaran bupati tentang sedekah dua ribu rupiah yang dipakai untuk biaya pengentasan kemiskinan ekstrem melalui program kartu TANGKIS ini,” kata Ayi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button