JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengalami peningkatan. Hingga bulan September 2022 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang mencatat ada 1.648 kasus dengan angka kematian 14 orang.
Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun 2021 dengan 1.331 kasus dan 15 angka kematian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, dr. Reny Kurniawati Anton mengatakan, tren kasus tertinggi pada tahun 2022 ini terjadi pada bulan Januari yang mencapai 347 kasus DBD, dan telah ditangani Puskesmas maupun Rumah Sakit.
“Dari Januari hingga Agustus 2022 ini sudah ada 1.648 kasus DBD, 14 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan pada 2021 lalu ada 1.331 kasus, dengan jumlah kematian 15 orang,” kata Reny, Selasa (11/10/2022).
Reny menuturkan, peningkatan kasus DBD menjadi hal negatif yang harus segera di antisipasi yang dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat, untuk lebih waspada dan tanggap dalam mengantisipasi jika ditemukan gejala awal yang mengarah ke DBD.
“Jadi positifnya masyarakat adalah sudah semakin sadar dengan sakit, dengan mengetahui gejala-gejala ke arah DBD, dan mengakses ke pelayanan. Sehingga nakes kami bisa mengantisipasi dengan pelayanan terbaik,” tuturnya.
Peran aktif masyarakat, kata Reny, menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam upaya menekan kasus DBD. Meski belum masuk dalam kategori luar biasa, namun masyarakat tetap diminta untuk lebih sadar lagi akan pentingnya menjaga lingkungan, serta mengakses pelayanan bila terjadinya tanda-tanda terjangkit DBD.
“Dengan adanya kasus kematian harus dicermati, bagaimana masyarakat harus lebih sadar lagi. Pada saat ada kasus, untuk segera mengakses pelayanan sehingga tidak terlambat,” katanya.
Reny menambahkan, kasus kematian akibat DBD disebabkan adanya keterlibatan mendapatkan pelayanan, dan keterlambatan mengakses pelayanan sehingga terlambat tertangani. Pihaknya akan terus berupaya memperbaiki pelayanan dari setiap tingkatan, serta meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Dinas Kesehatan selalu membuat kegiatan yang akselerasi bagi masyarakat yaitu gerakan satu rumah satu Jumantik. Ini yang harus kami genjot supaya masyarakat juga memberikan kontribusinya kepada masyarakat yang lain,” tambahnya.
Sementara itu, pada Selasa kemarin ada dua pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang. Pasien tersebut berasal dari Kecamatan Cimalaka dan Tanjungsari.