
JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membuka Jambore Nasional ke-7 pelajar dan mahasiswa Persatuan Islam (Persis) seluruh Indonesia di Perkemahan Bukit Kiara Payung, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (3/8/2023).
Pembukaan jambore Nasional tersebut, dilakukan secacara simbolis oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dengan menekan tombol sirine yang didampingi Ketua Umum Persis, Ketua Pelaksana, dan unsur terkait.
Kegiatan Jambore Nasional ke-7 Persis diikuti oleh ribuan pelajar setingkat SMP/MTS dan SMA/MA dari berbagai daerah di Indonesia. Bertemakan Kolaborasi Pelajar dan Mahasiswa Persis, Berdaya, Berkarya, Digdaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 45.
Dalam sambutannya, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Persatuan Islam (Persis) yang berdiri pada 12 September 1923 itu menjadi salah satu organisasi Islam yang turut serta dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
“Persis berdiri sejak 1923 atau lebih tua dari usia bangsa Indonesia. Artinya Persis bersama dengan seluruh unsur pemuda saat itu bersama-sama berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia dan berhasil dengan dilaksanakannya pidato Bung Karno yang menyatakan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,” katanya.

Kapolri menuturkan, Persis dalam perjalanannya selalu berjuang dalam bidang dakwah dan pendidikan. Kemudian, berkembang dengan berdirinya badan-badan otonom seperti HIMA, HIMI, IPP dan IPPI.
“Nilai-nilai yang dimiliki keluarga besar Persis menjadi modal besar bagi generasi muda Persis dalam mengawal, menjaga dan mengisi kemerdekaan Indonesia ke depan,” tuturnya.
Diharapkan, kegiatan Jambore yang digelar dapat menularkan para pendidik dan pendakwah serta dapat menelurkan para entrepeneur muda.
Sementara itu Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Jeje Zaenudin menyebutkan, Jambore Nasional pelajar dan mahasiswa Persis, merupakan salah satu sarana dalam menanamkan nilai-nilai kecintaan kepada agama, nusa bangsa dan negara.
“Oleh karena itu dalam Jambore ini digelar beberapa acara yang di dalamnya ada yang bertujuan untuk menanamkan wawasan kebangsaan, wawasan nasional dan kesadaran masa depan bangsa Indonesia yang ada di tangan para pelajar dan mahasiswa,” kata Jeje.
Dengan mengambil tema bertemakan Kolaborasi Pelajar dan Mahasiswa Persis, para pelajar di seluruh Indonesia khususnya para pelajar Persis diharapkan berperan aktif dalam menyongsong atau menuju Indonesia emas 2045.
“Santriwan, santriwati, pelajar dan mahasiswa seluruh Indonesia, wabil khusus pelajar Persis bukan hanya jadi penonton, bukan hanya jadi penggembira dalam pentas pembangunan nasional, apalagi menghadapi era emas tahun 2045, dimana bonus demografi Indonesia mencapai puncaknya. Dan salah satunya adalah kader-kader bangsa di lembaga pendidikan di kepesantrenan dan kemahasiswaan, di ormas-ormas yang salah satunya ada di Persatuan Islam,” harapannya.