JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Level Platinum di Lembaga Pendidikan Komputer Manajemen dan Aktual (LPKMA) Sumedang, resmi ditutup.
Penutupan dilakukan Direktur Kursus dan Pelatihan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Wartanto, di gedung Graha Insun Medal (GIM), Rabu (22/11/2023).
Dalam penutupan itu, para siswa mendapatkan bantuan berupa peralatan dan bahan untuk merintis usahanya. Diantaranya both, kompor, loyang, dan bahan yang siap diolah untuk diproduksi.
“Ini adalah upaya kami agar anak-anak usia dibawah 25 tahun ini memperoleh keterampilan wirausaha,” kata Wartanto.
Tidak hanya dibekali keterampilan umum saja, para siswa juga dirubah mindsetnya, dari orang yang mencari pekerjaan menjadi orang yang menciptakan lapangan kerja.
“Mereka dilatih tentang Pengelola usaha, inovasi, komunikasi, dan keterampilan,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, LPKMA bekerjasama dengan UMKM digital marketing, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Sumedang.
“Dengan begitu anak-anak usia muda ini bisa memiliki masa depan lebih baik dengan usaha-usaha yang mereka lakukan yang diinisiasi oleh LPKMA,” imbuhnya.
Lebih jauhnya Wartanto berharap siswa lulusan PKW tidak hanya membuka usaha di Sumedang saja, tapi diluar Sumedang juga.
“Anak-anak didorong jangan hanya usaha di Sumedang saja, tapi harus berani mengambil peluang pasar diluar Sumedang,” katanya.
Pimpinan LPKMA, Eti Rusmiati mengatakan, 40 siswa lulusan PKW Level Platinum tersebut kini tinggal membuka usaha. Sebab selain mendapatkan peralatan dan bahan olahan produksi, mereka juga sudah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB), Pelatihan Keamanan Pangan (PKP), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan label halal.
Selama 2 bulan para siswa menerima sejumlah materi pelatihan, diantaranya motivasi berwirausaha, materi K3 dari Disnakertrans, pendidikan karakter dari Disdik, etika berwirausaha, akses permodalan, desain kemasan, pemasaran dan tata kelola keuangan.
“Selain materi tersebut, kami juga memfasilitasi dalam pembuatan NIB, PKP, PIRT, dan halal,” ujar Eti.
Sementara itu salah satu Siswa, Intan Pratiwi mengaku senang setelah mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha, lantaran dapat bantuan modal usaha gratis. Menurutnya, ia termasuk orang yang paling beruntung dari ratusan peserta lainnya.
“Saya termasuk orang beruntung, karena pas ikut interview itu ada 150 peserta yang daftar. Peserta yang terpilih ada 40 orang termasuk saya, Insa Allah sekarang akan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Intan.
Intan menururkan, rencananya ia akan membuka usaha Bakery di rumahnya. Jika nantinya ada relasi dan berkembang untuk kedepannya akan membuka stand.