BeritaSumedang

Dukung Program Pemerintah, Polres Sumedang Gaungkan Tanam Padi di Ember

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Polres Sumedang menggaungkan program Pekarangan Pangan Bergizi. Bahkan program Pekarangan Pangan Bergizi ini juga dikemas dalam bentuk lomba, yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, seperti kepolisian, TNI, Lapas, Bhayangkari dan media.

Sebanyak 5.600 ember telah digunakan untuk menanam padi dalam kegiatan tersebut.

Kapolres Sumedang, AKBP. Joko Dwi Harsono mengatakan, lomba ini bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan pemerintah dan memberikan stimulasi kepada masyarakat agar memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong untuk menanam padi.

“Lomba ini bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah dan memberikan stimulasi kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong untuk menanam padi,” ujar Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, Jumat (22/11/2024).

Program ini diharapkan mampu menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sumedang serta menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada.

“Ini kami laksanakan untuk menstimulasi instansi lain juga agar bisa memanfaatkan pekarangan kosong di kantornya untuk menanam padi,” kata Joko.

Dalam pelaksanaan program ini, kata Joko, pihaknya mendapat bimbingan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang. Sehingga bisa menghasilkan hasil yang terbaik.

“Mudah-mudahan nanti hasilnya tonnan. Apabila sudah panen nanti kami lihat, ini bukan hanya menanam tapi kami juga melihat skema bisnis, apakah nanti akan mendukung program makan siang bergizi atau dihandle oleh koperasi atau lainnya. Yang jelas program ini untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang memberikan dukungan penuh terhadap program Pekarangan Pangan Bergizi yang diinisiasi oleh Polres Sumedang. Program ini mengusung metode penanaman padi dengan media ember sebagai solusi pemanfaatan pekarangan dan lahan sempit.

Program Pekarangan Pangan Bergizi tersebut mendapat dukungan dari DPKP Sumedang. Penyuluh Pertanian DPKP Kabupaten Sumedang, Budi Mulyadi menjelaskan bahwa metode yang digunakan adalah metode tabela (tanam benih langsung), yaitu menabur benih gabah kering langsung di atas tanah yang ditempatkan di dalam ember. Menurutnya, metode ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan penanaman padi di lahan sawah.

“Keunggulan utama metode tabela adalah efisiensi biaya produksi. Di sawah, diperlukan biaya untuk membuat persemaian, tetapi dengan tabela, kita tidak perlu biaya tambahan untuk pengolahan persemaian. Benih dapat langsung ditabur. Memang hanya modal awal saja yang sedikit tinggi karena harus beli media ember,” ujar Budi.

Ia menambahkan bahwa waktu panen padi dengan metode ini bergantung pada varietas yang ditanam. Untuk varietas genjah yang digunakan dalam program ini, masa panennya sekitar 80 hari.

“Prosentase keberhasilan panen dengan metode tabela ini sangat tinggi karena pengelolaannya lebih sempurna. Kalau di lapangan ketika dipupuk bisa saja terbawa arus air, tapi kalau dengan metode ini pupuk tidak akan terbuang,” ujarnya.

Di Sumedang sendiri kara Budi, metode tabela sudah banyak diterapkan di wilayah Kecamatan Tanjungkerta.
“Hasilnya memang bagus, di dalam jolang itu hasilnya sampai setengah kilo,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button