Aksi Atlet Paralayang di Waduk Jatigede Sumedang Pukau Wisatawan
JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Kawasan Perairan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang Jawa Barat, menarik minat para atlet paralayang yang datang dari berbagai daerah untuk unjuk kebolehan. Bahkan, aksi para atlet paralayang pun jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang berlibur.
Seperti di Objek Wisata Taman Seribu Cahaya yang berlokasi di Blok Pangupukan, Desa Pakualam dan Desa Karangpakuan, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Minggu (25/6/2023).
Di objek wisata ini, pengunjung tidak hanya disuguhkan melihat aksi para atlet paralayang yang berterbangan di sekitar area Waduk. Akan tetapi wisatawan juga bisa menikmati ketinggian dan keindahan perairan Waduk Jatigede serta pulau-pulau.
“Iya takjub (kagum) sejuk betul di Taman Seribu Cahaya. Kita lihat ada gunung-gunungnya, terus danau, kalau di Kalimantan tidak ada gunungnya cuma pantai aja,” kata Hirbawati Pengunjung Asal Kalimantan.
Para atlet yang terbang, diketahui dalam rangka Pra Event menyambut kompetisi paralayang bertajuk Paragliding Acuracy Series, yang rencananya akan digelar oleh Objek Wisata Taman Seribu Cahaya pada bulan September 2023 mendatang.
Salah seorang atlet paralayang asal DKI Jakarta, Pricilia Runtulalo mengaku baru pertama kali menerbangkan parasutnya di Objek Wisata Taman Seribu Cahaya. Keunikan dari area paralayang di Taman Seribu Cahaya memiliki panorama Waduk Jatigede.
“Biasanya kalau di tempat lain pemandangannya kebun-kebun, kalau di sini danau, terus tempat take off nya keren ada cafe, jadi sambil nunggu bisa terbang. Kita bisa sambil nongkrong dulu lihat-lihat pemandangan itu yang menjadi keunikannya,” kata Pricilia.
Meski demikian, kata Pricilia Runtulalo, area paralayang Taman Seribu Cahaya memiliki tantangan tersendiri bagi para atlet. Karena arah angin ada di sebelah kiri dan para atlet harus lebih berpikir untuk bisa mendarat di tempat lending.
“Tantangan terbang di sini paling kalau anginnya agak dari sebelah kiri, kita harus mikir untuk sampai ke tempat landingnya, tetapi selain itu sih tidak ada karena lokasinya sudah cukup bagus,” ucapnya.
Sementara itu, Ceo The Lodge Group atau pihak pengelola, Heni Smith mengatakan, progres pembangunan Objek Wisata Taman Seribu Cahaya masih terus berjalan secara bertahap. Namun saat ini sudah ada beberapa wahana lainnya yang sudah mulai berjalan.
“Waktu baru opening sebelumnya masih recovery tapi sekarang kita sudah di fasilitasi dengan adanya restoran, tempat bermain, ada ATV, sepeda motor listrik dan sebagainya untuk berswafoto juga,” kata Heni.
Heni menuturkan selain atlet paralayang, para wisatawan yang datang pun bisa menjajal terbang dengan cara ditandem oleh tenaga profesional. Untuk paket tandem paralayang dibandrol di kisaran Rp 600 ribu rupiah untuk sekali terbang.
Bahkan, lanjut Heni, lokasi paralayang di Taman Seribu Cahaya memiliki dua landasan landing. Uniknya, para penerbang yang mendarat di salah satu landasan akan dijemput menggunakan perahu nelayan.
“Kelebihannya semua tempat paralayang punya keistimewaan masing-masing. Kalau di sini para atlet bisa melihat pemandangan dari luar Jatigede. Kalau wisatawan nanti kita siapkan paket untuk paralayang tandem bagi yang belum bisa terbang sendiri. Jadi di sini itu nanti mendaratnya di sebuah pulau yang dijemput menggunakan perahu, paket itu sudah termasuk dengan makan siang,” ucapnya.
Heni menambahkan, terkait event paralayang yang akan digelar, event tersebut memiliki tujuan agar Taman Seribu Cahaya ke depannya menjadi pusat bagi para pecinta paralayang di Sumedang.
“Itu tujuan ke depannya sehingga atlet-atlet paralayang yang datang bisa lebih nyaman datang ke sini, main paralayang tetapi ada juga fasilitas lainnya, seperti atlet dari berbagai daerah yang datang saat ini,” ujarnya.
Sementara wisatawan yang akan berkunjung ke Taman Seribu Cahaya, akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 20.000 dengan fasilitas, spot selfie, wahana bermain anak, serta banyak juga yang lainnya.