Seorang Santri Ditemukan Mengambang di Kolam Renang Sirah Cipelang


JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Seorang santri, ditemukan mengambang di kolam renang wisata Sirah Cipelang, Desa Cipamekar Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, pada Minggu (26/9/2021) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban tenggelam, merupakan Nova Wisnu (14), seorang santri di Ponpes Tarbiyatul Wildan Nihaya (Hubul Qur’an) Desa Jambu Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
Kapolsek Conggeang, Iptu Adang Sobari menyebutkan, pertama kali, korban tenggelam yang merupakan warga Dusun Ciulur RT 01 RW 06, Desa Trunamanggala Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, ditemukan Jua, yang merupakan seorang pedagang.
Melihat ada korban mengambang di kolam, Jua langsung melaporkannya kepada Kuswara (30), seorang penjaga kolam yang tengah melakukan bersih-bersih. Seketika itu, penjaga kolam menolong korban yang diduga sudah meninggal dunia di kolam dengan kedalaman 180 centimeter dan membawanya ke Puskesmas Conggeang.
“Ditemukan sudah mengambang. Korban dibawa saksi dan warga ke Puskesmas Conggeang menggunakan sepeda motor. Menurut petugas di puskesmas, korban sudah dinyatakan meninggal,” kata kapolsek.
Keterangan yang didapat Polsek Conggeang dari para saksi, korban datang ke kolam renang, bersama ketiga rekannya. Korban dan rekan sesama santrinya, tidak sampai izin ke penjaga kolam untuk berenang.
“Kolam renang dalam keadaan tutup untuk semua pengunjung. Korban dan rekannya juga tidak izin, baik dari pimpinan pontren maupun para pengasuh, karena dalam keadaan hari libur,” tutur Iptu Adang.
Kendati tidak mendapat laporan, Polsek Conggeang melakukan jemput bola untuk menangani kasus korban tenggelam. Hanya saja, pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah.
“Dari keluarga korban menerima bahwa itu merupakan musibah,” jelasnya.
Ditemui terpisah, Penanggung Jawab Rawat Inap Puskesmas Conggeang, Herni Oktaviani membenarkan bahwa kemarin sore, pihak puskesmas kedatangan korban tenggelam yang diantar warga. Hanya saja, tidak sampai dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena keluarga korban langsung menjemputnya.
“Datang ke sini (puskesmas) sudah meninggal. Yang ngantarnya juga bilang (korban) tenggelam. Sempat gak tau (identitas korban), tapi gak lama ada dari pihak pesantren kemudian dijemput keluarganya. Pemeriksaan hanya keterangan sudah meninggal. Kalau untuk keterangan lain penyebab atau hal lainnya itu harus autopsi dan perlu prosedur juga dari keluarganya,” tukasnya.
