Ratusan Siswa di Sumedang Gelar Aksi Peduli dan Doa Bersama untuk Palestina
JURNAL SUMA.COM – Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Situraja, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, menggelar aksi peduli terhadap warga Palestina yang sedang berjuang ditengah gempuran militer zionis Israel.
Para siswa dan guru melakukan doa bersama, serta penggalangan dana, di lapangan upacara sekolah pada, Jumat (20/10/2023) pagi. Dalam aksinya itu para siswa memakai atribut dan spanduk bertuliskan dukungan terhadap Palestina.
Salah seorang siswi, Dewi Suminar mengaku merasakan kepedihan saat melihat warga Palestina di Jalur Gaza, banyak yang menjadi korban perang antara pejuang Palestina dengan militer Israel.
“Kami merasakan juga apa yang dirasakan warga Palestina. Bahwa kami juga merasa tersiksa atas penjajahan dari zionis Israel. Mereka menjajah hamba-hamba Allah, dan disitu juga ada masjid bersejarah (Al-Aqsha) yang menjadi simbol umat Islam,” kata Dewi.
Selain doa bersama, juga digelar penggalangan dama dari para siswa dan guru, untuk rakyat Palestina.
Sementara itu Kepala SMK Negeri Situraja, Saiful Juntan mengapresiasi aksi peduli kemerdekaan Palestina tersebut yang dilakukan siswa-siswinya tersebut.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan anak-anak ini. Salah satu program kami adalah meningkatkan karakter beribadah melalui shalat duha” kata Saiful Juntan.
Aksi tersebut diinisiasi ekstrakurikuler Remaja Masjid SMK Negeri Situraja tersebut. Kata Saiful, aksi ini menunjukan kepedulian sesama muslim, terutama yang terjadi di Palestina.
“Saya bangga mempunyai anak-anak yang punya kepedulian terhadap sesama muslim. Ini hal yang bagus bagi anak dalam meningkatkan karakter untuk peduli kepada sesama,” ucapnya.
Dirinya pun mengapresiasi kepada para siswa yang sudah mau menyisihkan uang sakunya, untuk disumbangkan kepada warga Palestina di jalur Gaza.
“Itu dalam rangka kepedulian kami, bukan hanya berdoa bagi warga Palestina yang sedang ditimpa bencana, tapi kami juga akan menyumbangkan beberapa rupiah atas sumbangan dari warga sekolah,” tukasnya.
