BeritaHeadlineJawa BaratNasionalSumedangWisata & Budaya

Pengunjung dari Berbagai Daerah di Jawa Barat Padati Kawasan Wisata Jatigede, Ingin Melihat Menara Kujang Sapasang

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Peresmian Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil yang dibangun di kawasan Jatigede, Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dipadati pengunjung, Minggu (13/8/2023) pagi.

Pantauan di lokasi, ratusan pengunjung yang datang dari berbagai daerah nampak sudah memadati kawasan Masjid Al-Kamil.

Akhirnya, Menara Kujang Sepasang di Jatigede Diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, JurnalSuma

Pengunjung asal Indramayu, Ati Mustiati (42) mengatakan, dirinya bersama rombongan keluarga sengaja datang ke destinasi wisata itu, lantaran mengetahui akan ada peresmian.

“Baru pertama ke sini, lihat dari berita dan media sosial. Sekalian ingin lihat Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat),” kata Ati.

Setelah melihat langsung Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil, Ati pun mengaku takjub.
“Alhamdulilah takjub banget, hebat. Menara Kujang indah banget. Saya ke sini sama keluarga 5 mobil,” ucapnya.

Akhirnya, Menara Kujang Sepasang di Jatigede Diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, jurnalSuma

Sementara Herta (43), warga Kabupaten Garut, juga mengaku sengaja datang ke Jatigede, karena ingin melihat Menara Kujang Sapasang, yang digadang-gadang bakal menjadi ikon wisata baru di Jawa Barat.

“Menara Kujang Sapasang bagu, estetik banget,” kata Herta.

Tak puas hanya melihat dan berfoto saja, dirinya mengaku penasaran ingin naik ke puncak menara.
“Belum pernah naik ke sana. Justru itu saya penasaran ingin naik. Rencana mau masuk tapi istirahat dulu,” tuturnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman menyebut, Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil Jatigede merupakan karya monumental Gubernur Ridwan Kamil, dalam dunia arsitektur.

“Menara Kujang Sapasang adalah representasi budaya. Bahwa dengan budaya pembangunan akan membumming, sesuai dengan harapan masyarakat, dan berangkat dari nilai-nilai yang ada di masyarakat,” jelas Herman.

Kemudian, jembatan sebagai penghubung masjid dan menara, adalah representasi dari teknologi. Dimana pembangunan harus setinggi langit.
“Pembangunan harus melangit, harus mensejahterakan masyarakat, dan membahagiakan,” katanya.

JurnalSuma

Sedangkan Masjid Al-Kamil, maknanya, pembangunan harus berbasis agama dan membawa keberkahan. Agar selamat di dunia dan di akhirat.
“Itu adalah perspektif dari pembangunan Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil Jatigede,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button