BeritaHeadlineJawa BaratNasionalPeristiwaSumedang Majalengka

Tebing 15 Meter Longsor Menimbun Jalan Provinsi, Arus Kendaraan Dialihkan Sementara

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Curah hujan yang tinggi mengguyur wilayah Sumedang, menyebabkan tebing setinggi 15 meter di Dusun Jamban RT 03 RW 02, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat longsor pada Rabu (5/10/2022) dini hari. Akibatnya, Material longsor menutup badan jalan Provinsi Sumedang-Subang hingga tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Pantauan di lokasi pada Rabu (5/10/2022) pagi, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, BPBD, Damkar, Bina Marga, LHK, Satpol PP, dibantu warga sekitar terus berupaya membersihkan material longsor berupa tanah dan rumpun bambu, yang menutup jalan Provinsi dengan menggunakan alat seadanya.

Menurut salah seorang warga, Encang (43), longsor terjadi sekitar pukul 01.00 WIB usai wilayah tersebut diguyur hujan semalaman. Longsor juga terjadi diduga akibat adanya tumpukan sampah yang menyumbat di saluran irigasi hingga meluap di atas tebing yang longsor.

“Iya longsor terjadi setelah hujan reda. Kan di atas ada saluran irigasi dan siang nya ada penebangan pohon, terus saluran irigasinya tersumbat sampah,” kata Encang.

Encang menuturkan, material longsor juga sempat menutup akses jalan hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena saat kejadian jalan tengah ke adaan sepi.

“Tidak ada korban jiwa, karena pas kejadian hanya ada saya sama teman saya,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, pihaknya yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi dan melakukan asesment bersama petugas gabungan untuk melakukan penanganan.

“Iya longsor ini kejadiannya kurang lebih pukul 01.00 WIB, kita bersasma aparat terkait TNI, polri malam langsung ke lokasi, Karena tadi malam kondisinya tidak memungkinkan dan cukup membahayakan karena hujan masih ada dan potensi longsoran kita hentikan dulu,” kata Atang.

Hingga saat ini, kata Atang, pihaknya bersama petugas gabungan terus berupaya melakukan pembersihan material longsor yang menutup badan jalan tersebut. Bahkan, pihaknya terkendala akibat minimnya alat untuk membersihkan material longsor.

“Kita lanjutkan tadi pada pukul 6 pagi bersama petugas gabungan dari Bina Marga, TNI, Polri, Damkar, Pol pp dibantu warga untuk melakukan pemindahan material longsor dari badan jalan. Kendalanya kita masalah alat, saat ini juga membersihkan dengan seadanya dan mengerahkan petugas gabungan,” katanya.

Dari data yang dimiliki BPBD Kabupaten Sumedang, bencana alam longsor akibat guyuran hujan terjadi di dua lokasi berbeda yang hingga kini masih dalam penanganan. Namun, longsoran yang paling parah terjadi di kawasan Desa Girimukri yang menutup akses jalan Provinsi.

“Tebal material longsoran yang menimbun badan jalan lumbayan ada kurang lebih 3 meter. Kalau tebing tingginya ada 15 atau 20 meter. Penyebab dari longsoran ini karena curah hujan yang tinggi,” ucapnya.

Sembari melakukan pembersihan material longsor, arus kendaraan dari kedua arah di alihkan sementara dan diputar balikan melalui jalan alternatif Desa Girimukti.

“Sementara kita arus lalu lintas dialihkan, karena ini cukup membahayakan untuk pengguna jalan dan tanah diatas tidak menutup kemungkinan bisa kembali longsor susulan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button