BeritaHeadlineHiburanJawa BaratNasionalSumedang Majalengka

Nunggu Buka Puasa, Warga Antusias Melihat Reptil yang Dipamerkan di Alun-alun Sumedang

JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Banyak cara dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa selama bulan ramadhan, Komunitas Pencinta Reptil Sumedang menggelar kegiatan “ngabuburit” berupa pengenalan reptil khususnya ular kepada masyarakat di kawasan Alun-alun Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/3/2023) sore.

Sejumlah warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tak urung tertarik dan penasaran ingin melihat dari dekat seperti apakah sosok ular meski banyak juga yang sesungguhnya takut.

Beragam hewan reptil peliharaan mereka dipamerkan, hingga warga bebas menyentuh, memegang bahkan bercengkraman dengan hewan tersebut yang relatip jinak dan tidak berbahaya seperti, Biawak, Iguana, Buaya, Kadal dan Ular.

Salah seorang warga, Cucu mengatakan, awalnya merasa takut melihat hewan yang dilepas liarkan ini. Namun setelah diberi penjelasan, ia pun mengaku senang bisa melatih keberanian anak dan menyayangi hewan melata ini.

“Iya bagus sih biar keberanian anak bisa bertambah. Namun ada takutnya juga kalau ada hewan yang tidak jinak, tapi ini alhamdulilah hewannya pada jinak buat memotivasi anak-anak untuk melatih keberaniannya,” kata Cucu.

Sementara itu pembina Komunitas Pencinta Reptil Bangke Laut Sumedang, Andri Reginaldi (26) mengatakan, kegiatan pengenalan hewan reptil digelar setiap tahunnya di bulan ramadhan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat manfaat dan bahayanya hewan reptil.

“Ini kegiatan rutin “ngabuburit” bareung reptil, jadi kegiatan ininsebagai bentuk edukasi dan sosialisasi terhadap pengenalan hewan reptil kepada masyarakat Sumedang,” kata Andri.

Hewan reptil peliharaan yang dipamerkan, kata Andri, diantaranya Iguana, Kadal, Biawak, Buaya dan Ular jenis-jenis tertentu yang relatif jinak dan tidak berbahaya.

“Hewan yang dibawa ini semuanya jinak, khusus untuk berinteraksi dengan para pengunjung di Alun-alun Sumedang. Jadi tidak ada hewan yang berbahaya,” katanya.

Andri menuturkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak warga mengenal dan menyayangi hewan melata. Sebab, banyak warga yang menganggap ular merupakan hewan melata yang berbahaya dan harus dibunuh.

“Jadi biasanya kan masyarakat kita itu awam atas hewas reptil, ada yang menganggap ular hijau itu semuanya berbisa padahal ada juga yang tidak berbisa. Nah manfaat kita dari komunitas itu untuk mengedukasi masyarakat bahwa tidak semua ular itu berbahaya,” ucapnya.

Diharapkan, dengan adanya kegiatan “ngabuburit” bareng reptil dari Komunitas Pencinta Reptil Sumedang ini, masyarakat dapat teredukasi terkait jenis-jenis reptil yang bahaya dan reptil yang aman untuk didekati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button