BeritaSumedang

Jelang Nataru, Kantor SAR Bandung Siapkan 9 Posko di Beberapa Titik di Jawa Barat

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung bakal mendirikan 9 posko pemantauan. Ke 9 posko itu tersebar di berbagai titik rawan di Jawa Barat.

Apel kesiapsiagaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ini diikuti oleh seluruh personel Basarnas Bandung dan perwakilan dari Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) tingkat Daerah Jawa Barat, dan perwakilan dari Satuan Karya (SAKA) SAR Jawa Barat, bertempat di lapangan upacara Kantor Basarnas Bandung, yang berlokasi di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

Kepala Basarnas Bandung, Hery Marantika mengatakan, dari ke 9 posko tersebut nantinya akan di sebar dibeberapa titik di Jawa Barat seperti, di Tol Jakarta-Cikampek KM 57, Tol Cipali KM 102, Tol Cipali KM 166 dan KM 164, KN (Kapal Negara) SAR 206 Bandung di Pelabuhan Cirebon, Lingkar Gentong Tasikmalaya, Mobile Nagreg, Pantai Pangandaran, Pantai Santolo Garut dan Waduk Cirata.

“Siaga SAR khusus Natal dan Tahun baru ini akan dilaksanakan selama 21 hari dimulai sejak Senin 18 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024,” kata Hery Marantika, usai memimpim apel kesiapsiagaan Nataru di Halaman Kantor SAR Bandung, Senin (18/12/2023).

Hery menuturkan, jumlah personel yang akan di siapkan sebanyak 94 orang dan dibantu oleh Potensi SAR Jawa Barat yang tersebar di berbagai titik di wilayah Jawa Barat.

“Adanya libur dan cuti bersama di tahun ini menyebabkan animo masyarakat untuk melaksanakan libur akhir tahun maupun tradisi mudik ke kampung halaman cukup tinggi. Kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya kedaruratan luar biasa, yaitu kemacetan lalu lintas yang dapat mengancam keselamatan pemudik di Jalan Raya,” tuturnya.

Di sisi lain, kata Hery, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga, memperkirakan akan terdapat curah hujan dan gelombang tinggi di beberapa wilayah yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang di Jawa Barat.

“Walaupun kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan, namun tugas itu jangan hanya menjadi rutinitas yang monoton. Tapi harus mampu menjawab potensi ancaman kedaruratan yang mungkin terjadi, terutama di Pelabuhan penyebrangan, ruas jalan tol dan lokasi wisata yang menjadi titik kumpul masyarakat,” ucapnya.

Sebagai upaya mengoptimalkan pelayanan keselamatan kepada masyarakat, ia mengimbau kepada seluruh personelnya untuk mewaspadai titik-titik simpul rawan bencana ataupun ancaman yang bisa terjadi.

“Waspadai titik-titik simpul rawan bencana dan kemacetan, melaksanakan patroli dan pemantauan di lokasi pariwisata, mengupdate informasi cuaca, waspadai daerah rawan, pastikan kesiapan alur maupun peralatan pendukung, dan senantiasa menjaga profesionalisme dan sinergitas yang baik, laksanakan tugas di lapangan dengan penuh tanggung jawab dan utamakan kesehatan dan keselamatan,” imbaunya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button