BeritaSumedang Majalengka

43 Kepsek Baru di Sumedang, Langsung Ditantang Bupati Membuat Inovasi

JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Sebanyak 43 kepala sekolah (kepsek) di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, mendapatkan promosi dan rotasi. Mereka, terdiri dari 17 kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan dua kepala Sekolah Dasar (SD) yang mendapat promosi. Sedangkan 24 orang lainnya, merupakan kepala SMP yang dirotasi.

Dari ke-43 kepala sekolah yang baru ini, langsung ditantang Bupati Sumedang, H Dony Ahmad Munir, untuk membuat sebuah inovasi. Hal itu disampaikannya disela kegiatan pengangkatan dan penugasan guru sebagai kepala SMP dan SD, yang digelar di Gedung Negara Sumedang, Kamis (16/9/2021).

Dony berharap, ditengah pandemi ini, para kepala sekolah yang baru dapat membuat inovasi-inovasi yang baik, untuk meningkatkan mutu pendidikan. Apalagi untuk saat ini, tengah dilakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

“Jadi kira-kira ada terobosan apa, hal-hal baru apa yang bisa mengakselerasi proses pembelajaran, sehingga anak-anak dengan cepat menerima pembelajaran,” katanya.

Apalagi dalam waktu satu tahun setengah ini, lanjut Dony, proses pembelajaran dilakukan secara daring, karena pandemi covid-19.

“Jadi harus ada hal-hal yang baru. Jadi saya tantang, minimal satu sekolah ada satu inovasi. Dan saya minta laporannya secara rutin kepada saya dan dinas pendidikan. Mana sekolah yang punya inovasi, dan kemudian ada pembedanya, ada ciri khasnya di sekolah itu, yang tetap tujuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan,” tambahnya.

Di tempat sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin menuturkan, rotasi dan promosi bagi kepala sekolah SD dan SMP, telah melalui penilaian dan pertimbangan. Hasilnya, murni merupakan hasil kinerja dan kompetensi. Bahkan dibuat berita acara dalam rapat pertimbangan pengangkatan kepala sekolah.

Kemudian untuk inovasi, kata Agus, tidak harus besar dan tidak harus mahal serta tidak sulit. Saat ini juga sudah ada inovasi. Dia mencontohkan, seperti yang dilakukan di SMP Negeri 3 Jatinangor, yang sederhana namun berbeda.

Kemudian untuk digital, diantaranya sudah dilakukan di SMPN 1, SMPN 4, SMPN 5, SMPN Jatinunggal 2 dan Cimanggung.

“Untuk inovasi, kami akan cek yang tentunya secara bertahap. Untuk sekolah, targetnya bukan 100 hari atau sekian hari, tapi smester. Jadi sekarang di smester ganjil, kepala sekolah sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button