Terkendala Vaksin, Baru 12 Persen Pelajar di Sumedang Divaksin Covid-19


JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Ratusan pelajar tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kembali mengikuti vaksinasi Covid-19 secara masal. Vaksinasi bagi pelajar terus dilakukan agar target vaksinasi sebanyak 70 persen dapat segera terpenuhi, Sabtu (21/8/2021).
Pantauan di lapangan, ratusan pelajar di 2 Sekolah yakni SMAN 1 Sumedang dan SMKN 1 Sumedang kembali mengikuti program vaksinasi secara massal dalam upaya mendorong pencapaian target vaksinasi sebanyak 70 persen. Vaksinasi bagi pelajar terus dilakukan mengingat pelajar baru menyumbang 12 persen dari laju vaksinasi di Kabupaten Sumedang.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat meninjau langsung pelaksanaan vaksin di 2 sekolah tersebut mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme para pelajar untuk ikut serta dalam program vaksinasi yang di harapkan dapat mendorong pencapaian vaksinasi dengan target sebanyak 70 persen di Kabupaten Sumedang segera terpenuhi.
“Dengan vaksinasi yang massal seperti ini akan mempercepat laju vaksinasi di Kabupaten Sumedang yang hingga hari kemarin kita sudah di angka 22,7 persen,” kata Dony.
Dony menuturkan, dari 22,7 persen pencapaian vaksinasi di Kabupaten Sumedang, pelajar baru menyumbang sekitar 12 persen, pihaknya akan terus berupaya untuk mempercepat laju vaksinasi dengan target 70 persen.
“Kami ingin segera mencapai target 70 persen supaya kehidupan ekonomi kita bisa normal kembali,” tuturnya.
Sementara itu kepala sekolah SMKN 1 Sumedang, Elis Herawati mengatakan, kegiatan vaksinasi bagi para siswa merupakan agenda yang ke 3 kalinya dimana pada agenda vaksin ke 1 dan ke 2 yang telah dilaksanakan dengan jumlah sasaran masing-masing 700 orang.
“Yang ke 3 ini ada 400 kuota dimana 400 itu tidak hanya untuk siswa SMKN 1 Sumedang saja tetapi ada untuk penduduk lingkungan sekitar,” kata Elis.
Elis juga menambahkan, pihaknya mengaku terkendala dengan stok vaksin yang terbatas, sehingga dari total 1.993 siswa di SMKN 1 Sumedang hingga saat ini baru 35 persen yang sudah menjalani vaksinasi.
“Antusiasme siswa sangat bagus tapi kita terkendala stok vaksin, kendalanya persiapan penyediaan vaksin di Puskesmas,” ungkap Elis.
