BeritaHeadlinePeristiwaSumedang

Rumah Sepasang Lansia di Sumedang Ambruk Usai Diguyur Hujan Deras

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Akibat sudah lapuk dan tidak layak huni, rumah semi permanen milik warga di Dusun Sukamantri RT 03 RW 03, Desa Sukamantri, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, ambruk setelah kawasan tersebut diguyur hujan, pada Jumat (8/11/2024) dinihari.

Pantauan di lokasi, rumah yang dihuni sepasang lansia bernama Yaya Sukarya (70) beserta istrinya Yayah Rokayah (68) itu, ambruk hingga nyaris rata dengan tanah. Petugas BPBD Sumedang yang mendapatkan informasi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen.

Menurut pemilik rumah, Yaya Sukarya, ambruknya rumah tersebut terjadi sekira Pukul 00.13 WIB. Tanda-tanda rumah akan ambruk sudah dirasakan setelah terdengar suara gemuruh. Beberapa saat setelah pemilik keluar rumah untuk menyelamatkan diri, rumah tersebut langsung ambruk dan menimpa perabotan di dalam rumah.

“Sebelum ambruk sudah terdengar ada suara gemuruh, terus saya bilang ke istri lebih baik kita tidur di warung saja karena takut. Kami tidur di warung sekitar pukul 00.00 WIB, kemudian pintu warung kami diketuk tetangga yang memberi tahu bahwa rumah sudah ambruk,” kata Yaya.

Dikatakan Yaya, barang-barang di dalam rumah seperti kursi, lemari (bupet), keranjang, dan kasur, semuanya masih tertimbun reruntuhan dan belum dapat dibongkar.

Selagi menunggu perbaikan, Yaya beserta istrinya untuk sementara tinggal di sebuah warung miliknya, dan berharap ada bantuan dari pemerintah terkait untuk memperbaiki rumah kembali.

“Kalau sekarang saya beserta istri untuk sementara tinggal di warung aja. Harapan saya, mau diperbaiki lagi rumah nya,” harapannya.

Sementara itu Kepala Dusun Sukamantri, Acep Nandang Nurjaman mengatakan, rumah tersebut ambruk usai diguyur hujan deras karena kondisinya yang sudah lapuk, diperparah oleh guncangan gempa bumi yang melanda Sumedang pada awal tahun 2024 lalu.

“Kejadiannya pas ambruknya itu sekitar pukul 00.13 WIB. Ambruknya rumah terjadi akibat dampak gempa karena adanya patahan dari kayu, terus ditambah kondisi hujan terus menerus, dan kayunya sudah mulai rapuh jadi ambruk,” kata Acep.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja pemilik rumah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 50 juta rupiah.
“Alhamdulillah tidak ada korban, namun kerugian ditaksir sekitar Rp 50 juta rupiah,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button