JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Pasca diterjang banjir luapan Sungai Cipelang yang menerjang ratusan rumah di RW 07 Dusun Nanjungjaya, Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungujaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (11/2/2024) malam, menyisakan lumpur tebal.
Pantauan di lokasi pada Senin (12/2/2024) pagi, sebagian warga kini tengah membersihkan lumpur yang ada di dalam dan halaman rumah mereka dengan peralatan seadanya. Akibat banjir bandang ini, ratusan warga terdampak mengungsi di rumah saudara. Sementara beberapa diantaranya mengungsi dan tidur di sisi jalan sebelum adanya tenda darurat.
Salah seorang warga, Ruhaeti mengatakan, saat kejadian, banjir dengan cepat meninggi hingga mencapai atap rumah. Ia pun menyelamatkan diri dengan cara berenang, ke sisi jalan yang merupakan area lebih tinggi dari permukikan.
“Iya saya berenang pas air sudah meninggi itu sampai kedinginan, kirain airnya tidak besar karena kalau biasanya banjir ketinggian selutut, ini mah tinggi sekali ditambah adanya tanggul jebol,” kata Ruhaeti.
Sementara itu Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman meninjau langsung lokasi terdampak banjir. Ia menyebutkan, ada 220 kepala keluarga (KK) serta lebih dari 700 jiwa yang terdampak, dimana satu warga lansia meninggal dunia di Puskesmas.
“Banjir di tahun ini memang lebih parah air sampai di atap rumah, memang ini sangat besar sekali. Dari kejadian itu ada enam warga yang di bawa ke Puskesmas, satu orang meninggal dunia,” kata Herman.
Herman menuturkan, penyebab banjir diduga karena adanya pendangkalan Sungai Cipelang, akibat dampak adanya proyek tol Cisumdawu.
“Setelah kami dalami secara sekilas, banjir di Leuwi Awi ini merupakan banjir langganan setiap tahun karena luapan Sungai Cipelang ditambah setelah adanya Jalan Tol memberikan juga dampak. Sejauh mana dampaknya kita akan kaji secara teknokratis bersama CKJT dan pihak terkait,” ucapnya.
Untuk penanganan pasca banjir, Pemda Sumedang berencana merelokasi warga ke perumahan Pamoyanan yang berlokasi di Desa Sakurjaya Kecamatan Ujungujaya.
