
JURNAL SUMA.COM.,SUMEDANG – Rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat Lodaya 2024 digelar di Aula Tri Brata Polres Sumedang, Senin (1/4/2024). Rakor tersebut dihadiri jajaran Polres Sumedang, Kodim 0610/Sumedang, Pemda Sumedang, serta unsur terkait lainnya.
Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono menuturkan, Operasi Ketupat Lodaya 2024 bertujuan untuk menciptakan rasa aman masyarakat. Untuk itu, mendekati hari raya Idulfitri 1445 hijriah, dan pengamanan mudik lebaran.
“Polres Sumedang yang didukung oleh Kodim 0610 Sumedang, Pemda Sumedang, instansi terkait maupun mitra Kamtibmas lainnya melaksanakan Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Ketupat-2024 selama 13 hari mulai tanggal 4 April sampai dengan 16 April 2024 dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif. Operasi tersebut didukung dengan kegiatan penegakan hukum dan bantuan operasi dalam rangka pengamanan Idulfitri 1445 H sehingga masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan rasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Dikatakan, tahun ini dalam Operasi Ketupat Lodaya di Sumedang, sebanyak 11 pos akan didirikan, yakni 1 pos utama, 1 pos terpadu, 10 Pos pengamanan 53 pos gatur, 2 pos pantau. Sedangkan personil gabungan yang terlibat sebanyak 736 unsur Polri, 100 personil TNI, 120 potensi masyarakat, dan 178 unsur Pemda.
“Kemudian kami juga memetakan lokasi rawan kecelakaan yaitu di Cadas Pangeran dan jalur Nyalindung Paseh. Lalu lokasi rawan macet di Kahatex, rawan padat Tanjungsari, Toserba Griya dan Pasar Cimalaka. Tentunya kami akan melakukan langkah-langkah antisipasi di titik-titik tersebut,” ujarnya.
Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Budi Rahman mengatakan, pada intinya Pemda Sumedang bersinergi dengan pihak Polri dan TNI, untuk membangun rasa aman di masyarakat, dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
“Pemda Sumedang bekerjasama dengan Polres Sumedang dan Kodim 0610/Sumedang dan instansi terkait lainnya untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat,” ujar Budi.
Menurutnya meskipun Operasi Ketupat diadakan setiap tahun, namun segala kemungkinan tetap harus diantisipasi, termasuk saat momen Idulfitri, arus mudik dan balik lebaran.
“Pemda Sumedang melakukan berbagai upaya dan antisipasi demi kelancaran mudik lebaran, seperti dengan mitigasi bencana, karena bencana bisa tiba-tiba datang, paling tidak dapat ditangani sesegera mungkin,” katanya.
Kemudian sambung Budi, perbaikan fasilitas umum seperti jalan-jalan yang rusak, lampu penerangan jalan umum, hingga penempatan tenaga medis di setiap posko jalur mudik dan Puskesmas.
“Pengamanan objek vital oleh Satpol PP, fungsi koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait, serta media jurnalis agar pemberitaan dengan data yang benar,” imbuhnya.