BeritaSumedangWisata & Budaya

Pentas Seni dan Lomba Permainan Tradisional Meriahkan Milangkala ke-249 Desa Sukatali

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Desa Sukatali, Kecamatan Situraja, merayakan Milangkala ke-249 dengan penuh semarak melalui pentas seni dan perlombaan permainan tradisional yang digelar di Lapang Tanjung Manunggal, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (17/11/2024).

Acara yang dihadiri ratusan warga tersebut juga dimeriahkan dengan bazar UMKM, menambah semarak suasana.

Panitia Milangkala, Dodi Dahyadi, mengungkapkan bahwa peringatan tahun ini dimulai sejak 10 November dengan kegiatan bapak tilas, ziarah kubur pada 15 November, dan puncaknya adalah pesta rakyat yang digelar hari ini.

“Berbagai lomba diikuti dengan antusias oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ada lomba melukis, tari, hingga permainan tradisional seperti egrang dan bakiak,” kata Dodi.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi masyarakat.

“Tidak ada kompetisi antar-RW, semuanya murni untuk hiburan rakyat. Kami ingin menjaga tradisi dan kebersamaan,” imbuhnya.

Dodi menuturkan, rangkaian acara Milangkala Desa Sukatali belum berakhir. Pada 18 November akan digelar tabligh akbar pertama, diikuti tabligh akbar kedua, pawai obor, dzikir bersama, serta penanaman pohon dan sawen pada 19 November.

“Acara puncak akan berlangsung pada 20 November dengan khitanan massal, pawai ngakak tumpeng, upacara ritual, botram, lelang rinjing, serta kontes domba,” tuturnya.

Kepala Desa Sukatali, Edi Sujana, berharap di usia yang ke-249 tahun, Desa Sukatali semakin maju. Ia juga menyoroti sejumlah program pembangunan desa, termasuk perbaikan jalan sepanjang 6 km yang ditargetkan selesai tahun depan.

“Kami juga menjalankan program ketahanan pangan dengan memberikan bantuan ternak domba kepada masyarakat. Dari 120 ekor, kini sudah berkembang menjadi 270 ekor dalam 2,5 tahun,” kata Edi.

Dengan rangkaian acara yang kaya akan nilai budaya dan tradisi, Milangkala ke-249 Desa Sukatali tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga momentum untuk mempererat persatuan dan memperkuat pembangunan desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button