Miris Tidak Ada Jembatan, Prosesi Pemakaman Warga Gotong Keranda Jenazah Lewati Aliran Sungai
JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Proses pemakaman warga kampung Pasirhuni, Dusun Bobos, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat viral di media sosial saat menggotong keranda jenazah menyebrangi sungai Cikandung. Padahal sungai tersebut adalah salah satu sungai yang arusnya deras apalagi saat hujan turun.
Salah seorang warga, Vera mengatakan, kondisi tersebut berlangsung sudah cukup lama. Meski merasa takut dirinya terpaksa memilih menyebrang aliran sungai Cikandung dengan kedalaman sungai mencapai sepinggang orang dewasa saat akan beraktivitas keluar kampung karena pertimbangan jarak sementara akses jembatan yang ada harus memutar dengan jarak yang cukup jauh.
“Anak-anak juga suka nyebrang kalau nggak ada orang tua gimana dan kalau banjir pake jalan lain harus pake motor jauh muter,” kata Vera kepada Jurnalsuma. Senin (21/6/2021).
Sementara itu menurut Tokoh Masyarakat setempat, Karja, warga kampung Pasirhuni jika ada warganya yang meninggal harus melintasi sungai Cikandung ini dirasakan sudah puluhan tahun.
“Jelas kami sangat khawatir apalagi saat hujan turun, karena arus sungai sangat deras,” kata Karja.
Karja menuturkan, menyebrang melewati aliran sungai Cikandung menjadi alternatif warga Kampung Pasirhuni, Dusun Bobos, RT 11, RW 04, Desa Wanajaya yang di huni 20 Kepala Keluarga (KK) saat melakukan aktivitas kesehariannya untuk memangkas jarak dan waktu.
“Kalau warga mau bikin surat-surat ke Desa itu 1 Jam, kalau pake ojek jelas 50 ribu harus itu apalagi ke Kantor Kecamatan,” kata Karja.
Padahal warga sekitar, kata Karja, melalui pemerintah desa sudah mengajukan permohonan untuk membangun jembatan, namun hingga kini belum terealisasi.
“Kami sangat berharap dengan adanya jembatan Cikandung yang akan dibangun segera terealisasikan,” katanya.
Warga berharap adanya akses jembatan yang bisa mempersingkat jarak dan waktu tempuh saat akan beraktivitas ke luar kampung. Karena untuk menuju kantor Kecamatan saja dengan menyebrang sungai Cikandung warga harus menempuh jarak sekitar 8 kilometer, sementata jika menggunakan akses jalan lain warga harus memutar ke desa tetangga dengan jarak yang lebih jauh dan biaya yang lebih besar. (*)