Miris Puluhan Tahun Akses Jalan ke Tempat Pemakaman Harus Melintasi Aliran Sungai
JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Akses jalan menuju ke pemakaman di Desa Parungjaya, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sangat memprihatinkan, dimana masyarakat harus membawa keranda jenazah melintasi aliran sungai dengan bebatuan licin.
Menurut Camat Leuwimunding, Aay Kandar Nurdiansyah, karena tidak ada jembatan penghubung saat akan melakukan prosesi pemakaman menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kirembun di blok Pahing warga harus menyebrang aliran sungai Ciwaringin. Hal tersebut terpaksa dilakukan masyarakat karena akses tersebut dianggap lebih dekat untuk bisa sampai ke tempat yang dituju.
“Mereka memilih menyebrang sungai karena kalau lewat jembatan harus memutar dan lebih jauh,” kata Aay, Selasa (15/6/2021).
Sementara itu Kaurkesra Desa Parungjaya, Karsim mengatakan, jarak permukiman warga dengan TPU berjarak sekitar 500 Meret dan hanya terhalang aliran sungai tetap menjadi akses yang dipilih warga sejak puluhan tahun saat akan melaksanakan prosesi pemakaman meski dengan kondisi sangat beresiko terlebih saat musim hujan debit air akan meningkat dan aliran sungai meluap.
“Puluhan tahun ketika ada warga yang meninggal mereka harus melintasi sungai menuju pemakaman,” kata Karsim.
Karsim menuturkan, Akses tersebut di anggap lebih dekat dibandingkan harus memutar menggunakan akses jembatan yang jaraknya sekitar 1 Kilometer. Warga melalui pemerintah Desa sudah mengajukan permohonan pembangunan jembatan untuk akses terdekat menuju TPU Kirembun namun hingga kini belum dapat di realisasikan.
“Keinginan warga untuk jembatan penghubung ke pemakaman semoga segera di realisasikan untuk menghindari bahaya saat menyebrang melalui aliran sungai,” ucapnya.