Kasus Covid Meningkat, Puskesmas di Sumedang Kekurangan Fasilitas Kesehatan
JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Ketersediaan alat dan perlengkapan di Puskesmas Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi persoalan yang harus mendapatkan perhatian lebih agar tidak terjadi hambatan dalam penanganan Covid-19, ditengah terjadinya lonjakan kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang.
Hal tersebut di utarakan oleh Kepala Puskesmas Buahdua, Udus Kusnadi. Alat dan perlengkapan menjadi salah satu bagian penting dalam penanganan kasus Covid-19. Ketersediaan untuk Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan dan oksigen saat ini di Puskesmas Buahdua. diakuinya mengalami kekurangan.
“Kekurangan pastilah oksigen pasti kurang. Sekarang juga sedang menunggu oksigen dari Sumedang. Sekarang di Puskesmas ada 4 Orang yang dirawat dengan kondisi ada gejala batuk, sesak nafas,” kata Udus.
Sementara itu Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir memastikan bakal memenuhi kebutuhan semua Puskesmas di seluruh Sumedang untuk meredam penularan Covid-19. Berdasarkan hasil monitoring ke Puskesmas Buahdua, Bupati menilai kebutuhan Puskesmas yang perlu lebih diperhatikan diantaranya obat-obatan, oksigen, dan Alat Pelindung Diri (APD).
“Tiga hal ini dari hasil monitoring kami perhatikan masih perlu ada tambahan untuk mendukung penanganan Covid-19 di hilirnya,” kata Dony.
Dony mengatakan, dirinya sudah menyiapkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan Puskesmas agar lebih memadai. Meski dalam keterbatasan, namun pelayanan di Puskesmas tidak terganggu.
“Dalam waktu dekat semua Puskesmas akan dipenuhi secara memadai untuk keperluan tiga hal tersebut,” ujarnya.
Bupati menggambarkan, saat ini ada sekitar 50 orang perawat dan dokter yang bertugas di Puskesmas Buahdua, tiga orang diantaranya saat ini menjalani isolasi mandiri lantaran terpapar Covid-19. Puskesmas Buahdua juga menyiapkan 4 bed untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
“Dari sisi hulunya kita tangani dengan baik, sosialisasinya, penegakan hukumnya harus dijalankan. Jadi pastikan warga masyarakat di rumah saja untuk bekerja, beribadah, untuk memutus mata rantai covid ini. Lebih baik mencegah dari hulu daripada mengobati,” ucapnya.