Dony Berharap Hadirnya SDC Dapat Membantu Pengentasan Angka Pengangguran

JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Bupati Sumedang menghadiri Launching Skill Development Center/SDC (Pusat Pengembangan Keahlian Kabupaten Sumedang) yang dilaksanakan di UPTD BLK Sumedang, Kamis (26/11/2020).
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dalam sambutannya, Skill Development Center (SDC) merupakan pusat pengembangan keterampilan dan keahlian hasil kerja sama antara Pemkab Sumedang dengan BBPLK Bandung Kemenaker RI dan dibantu juga dengan ITB.
“Di sini kita melatih masyarakat supaya mempunyaj keahlian di beberapa bidang. Hari ini pelatihan yang diluncurkan adalah budidaya jamur, pembenihan lele, pembibitan lele, sayur dan buah buahan,” kata Dony.
Menurut Bupati, pelatihan pada SDC berbeda dengan pelatihan-pelatihan lainnya dimana hasilnya langsung dipasarkan. Dengan sudah ada pembelinya, lanjut bupati, peserta pelatihan sudah mendapatkan pendapatan. Jadi tinggal fokus pada kontinyuitas.
“Pelatihan ini langsung ada buyernya atau pembelinya. Jadi pasarnya jelas. Selain itu, peserta dibantu juga untuk pembibitan dan bahan olahannya. Jadi program ini betul-betul akan menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan,” ungkapnya.
Bupati mengatakan, “link and match” seperti inilah yang akan dikembangkan, termasuk pelatihan-pelatihan untuk industri.
“Misalnya ahli jahit akan kita masukan ke industi di daerah Cimanggung. Pelatihan otomotif akan kita masukan ke industri otomotif. Jadi kita cari dulu pasarnya, pasar untuk produk yang dibuat dan pasar bursa tenaga kerja untuk produk yang dilatih,” ujarnya.
Terakhir Bupati Dony mengatakan, permodalan saat ini disupport langsung oleh Kemenaker dan ke depannya tambahan modal bisa dari Bank Sumedang atau Bank bjb.
“Saya yakin dengan titik awal sekarang ada bantuan peralatan dan pengolahannya pun peserta sudah bisa mempunyai usaha. Jika ini berkembang, kita akan bantu dari modal perbankan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala BBPLK Bandung Kemenaker RI, Aan Subhan mengatakan, program SDC terlaksana berkat adanya sinergitas antara perusahaan, akademisi, dan pemerintah.
“Jika saja dari sinergitas ini benar-benar terjalin dengan baik, maka saya yakin pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran akan bisa dilakukan di SDC ini,” ungkapnya.
Selain itu, Aan juga mengatakan, dalam rangka mengurangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan, SDC harus membuat rencana aksi untuk tiga atau lima tahun ke depan.
“Jadi tahun pertahun harus ada progres. Kemiskinan dan pengangguran harus menunjukkan pengurangan,” tuturnya.
Aan juga mengapresiasi Pemkab Sumedang yang telah mendukung program SDC tersebut.
“SDC ini kita pusatkan di BLK Sumedang. Terima kasih kepada Pemkab Sumedang yang telah mendukung program ini dan selalu berkomitmen untuk pengembangan SDM di Sumedang,” ucapnya.
Aan juga menegaskan, selain berkolaborasi dengan industri dan akademisi, SDC Sumedang juga bisa berkolaborasi juga dengan tiga kementerian dan satu badan.
“Tim SDC harus bisa berkolaborasi dengan Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pendidikan, Kementerian Perindustrian dan Bappenas. Pemkab harus berkomitmen untuk mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Inilah yang disebut konsep dari SDC,” pungkasnya.