BeritaSumedang

Disdik Sumedang Pastikan Uji Coba Makan Siang Bergizi Berjalan Lancar, Evaluasi Distribusi Jadi Perhatian Utama

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang memastikan pelaksanaan uji coba makan siang bergizi di dua sekolah, SDN Sirahcai Kecamatan Jatinangor dan SDN Pamoyanan Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, berjalan dengan lancar.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa dengan menyediakan makan siang bergizi di sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Eka Ganjar Kurniawan mengungkapkan, meskipun uji coba berjalan sesuai rencana, pihaknya masih melakukan beberapa evaluasi untuk perbaikan. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah pendistribusian makanan dari dapur umum ke sekolah-sekolah.

Menurut Eka, distribusi makanan ke sekolah memerlukan waktu, dan akan menjadi tantangan ketika program ini diterapkan secara masif di banyak sekolah.

“Pendistribusian makanan dari dapur umum ke sekolah ini kan membutuhkan waktu untuk satu sekolah saja betul memerlukan waktu. Jadi bisa dibayangkan nanti ketika pelaksanannya pendistribusian ke beberapa sekolah,” kata Eka, Senin (11/1/2024).

Selain itu, Eka juga menyoroti tantangan pada sarana dan prasarana yang mendukung proses pembuatan dan pengantaran makanan bergizi, termasuk masalah transportasi yang bisa menjadi kendala, terutama jika program ini melibatkan lebih banyak sekolah.

“Uji coba kali ini hanya melibatkan satu sekolah di setiap kecamatan, sehingga lebih mudah untuk fokus. Namun, jika ada 10 hingga 20 sekolah dalam satu kecamatan, tentu perlu pemikiran teknis yang lebih matang agar distribusi makanan tetap tepat waktu dan efisien,” ucapnya.

Untuk memastikan kualitas gizi yang terkandung dalam makanan, Dinas Pendidikan Sumedang juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Eka menambahkan meskipun anggaran yang dialokasikan untuk setiap porsi makan siang adalah Rp 15.000, namun program ini ternyata cukup efektif dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi siswa.

“Alhamdulillah, meskipun anggaran terbatas, dengan Rp15.000 per porsi, kami dapat memastikan bahwa makanan yang diberikan sudah memenuhi standar gizi yang seimbang bagi anak-anak didik kita,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button