BeritaKulinerSumedang

Cerita Rohanah Usai Gagal Masuk PTN hingga Miliki Skill Tata Boga

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Banyak jalan menuju Roma. Pribahasa itu kiranya tepat disematkan kepada gadis belia asal Sumedang satu ini.

Usai gagal dalam ujian masuk salah satu perguruan tinggi, ia tak patah arang dengan tekadnya untuk tetap melanjutkan pendidikannya.

Dialah Rohanah (18), warga Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara. Ia merupakan anak dari pria bernama Tisna (55) yang berprofesi sebagai sopir angkutan kota (angkot).

Setelah berusaha sedemikian rupa, ia akhirnya dapat melanjutkan pendidikan dengan lolos pada program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Lembaga Pendidikan Komputer dan Manajemen Actual (LPKMA) Sumedang.

Kelulusan Rohanah bersama 40 perserta lainnya pun digelar hari ini atau Rabu (22/11/2023) di Aula Gedung Insun Medal (GIM), Kabupaten Sumedang.

Program Kemendikbudristek ini sendiri bersifat gratis serta berbasis pendidikan keterampilan. Program ini ditempuh dengan seleksi cukup ketat bagi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan, tidak sekolah atau tidak melanjutkan kuliah.

Rohanah tampak saat hadir dalam acara kelulusan itu. Ia datang dengan didampingi sang ayah.

Rohanah yang merupakan lulusan dari SMKN 2 Sumedang ini mengaku senang lantaran ia mendapatkan berbagai keterampilan setelah mengikuti program tersebut.

“Alhamdulillah banyak ilmu dan keterampilan yang saya dapat usai mengikuti PKW,” ungkapnya.

Setelah menerima pendidikan selama 280 jam pelajaran, ia pun kini telah mampu membuat beragam jenis kuliner atau jajanan jalanan yang tengah populer saat ini.

“Sekarang saya sudah bisa buat roti-rotian, dimsum, kebab, takoyaki, burger dan jajanan lainnya,” ucapnya.

Kedepan ia pun berencana akan membuka usahanya sendiri atau berwirausaha.

“Saya memutuskan akan memulai usaha kecilan-kecilan, doakan semoga berkembang,” ujarnya.

Perasaan bahagia pun dirasakan Tisna.

“Alhamdulillah, sebagai ayah saya bahagia karena program ini dapat mewujudkan keinginan anak saya untuk melanjutkan sekolahnya,” ucap Tisna.

Ia pun akan terus mendukung usaha anaknya yang memiliki cita-cita berwirausaha itu. “Saya akan terus dukung anak saya yang ingin membuka usahanya sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan LPKMA Sumedang Eti Rusmiati mengatakan, LPKMA menjadi salah satu yang mendapatkan program PKW Level Platinum Tahap XIII Tahun 2023 dari Kemendikbudristek dengan jumlah kuota sebanyak 40 orang.

Semua peserta, sambung Eti, adalah mereka yang belum punya pekerjaan atau tidak sekolah maupun kuliah.

“Pesertanya dari berbagai pelosok dengan usia 17 sampai 25 tahun dan mereka yang benar-benar membutuhkan, dan mereka sudah lulus seleksi dari 150 orang yang mendaftar,” ungkap Eti.

Dalam Program PKW ini, sambung Eti, Para peserta menjalani pendidikan dan pelatihan selama 280 jam atau sekitar 2 bulan.

“Pelatihannya yang kami berikan mulai dari soft skill, pendidikan karakter wirausaha, tata kelola keuangan, sampai soal marketing atau pemasaran,” ungkapnya.

Salah satu program pembelajaran inti untuk tahun ini yakni praktik atau tata cara pembuatan roti-rotian serta berbagai kuliner jalanan. Para peserta pun akan mendapatkan pengetahuan dari Dinas Kesehatan.

“Materi Dinas Kesehatan perlu diberikan agar para peserta tahu bagaimana prosedur atau syarat dalam hal pembuatan sertifikat produksi PIRT (pangan industri rumah tangga), NIB (nomor induk berusaha), layak higienis, dan halal,” paparnya.

“Sehingga setelah lulus mengikuti program PKW mereka betul-betul matang saat akan berwirausaha,” terangnya menambahkan.

Ia berharap para peserta nantinya menjadi wirausahawan dan wirausahawati yang profesional.

“Semoga mereka menjadi pengusaha dibidang bakery dan street food yang betul-betul profesional,” ucap Eti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button