JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Para petani yang terdampak jebolnya Bendung Cariang di Kecamatan Ujungjaya, Sumedang Jawa Barat, terus mendesak pemerintah agar segera memperbaiki secara permanen bendung tersebut.
Sejak jebolnya Bendung Cariang, para petani setidaknya sudah delapan kali gagal panen. Tarsim Rasidin, seorang petani setempat, mengungkapkan kerugian yang mereka alami akibat kejadian tersebut.
“Akibat jebolnya Bendung Cariang ini kami sudah sekitar delapan gagal panen. Sekali gagal panenan itu kerugiannya per hektar itu lebih dari Rp 10 juta,” kata Tarsim, Selasa (11/2/2025).
Bendung Cariang, kata Tarsim, sangat penting untuk mengairi persawahan mereka. Setidaknya sawah seluas 1.600 hektar pengairannya bergantung pada Bendung Cariang.
“Untuk meningkatkan ketahanan pangan kami membutuhkan air, jadi kami berharap Bendung Cariang ini segera dibangun,” ucapnya.
Sementara Ketua Gapoktan Kecamatan Ujungjaya, Yugo menambahkan, sejak Bendung Cariang jebol pada tahun 2021, para petani pemilik lahan tidak bisa bercocok tanam.
“Selama 4 tahun para petani tidak bisa bercocok tanam, karena tidak air dari Sungai Cipelang melalui saluran sekunder untuk para petani di Kecamatan Ujungjaya,” kata Yugo.
Sejak jebolnya tanggul Cariang sambung Yugo, selain petani, masyarakat lainnya juga banyak yang kesulitan air. Kondisi ini menurutnya membuat masyarakat sengsara.
“Kami sudah berusaha menyampaikan permohonan ke desa, provinsi, bahkan ke Kementerian PUPR, tapi sampai saat ini belum terealisasi, dan tidak tahu kapan akan direalisasikannya pembangunan Bendung Cariang,” tuturnya.
Bahkan kata Yugo, masyarakat Ujungjaya berharap kepada Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi hingga Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan diperbaikinya Bendung Cariang. Selama ini penanganan Bendung Cariang hanya dilakukan darurat saja.
“Kami berharap kepada Pak Prabowo dan kepada KDM (Kang Dedi Mulyadi) selaku Gubernur Jawa Barat terpilih, agar diprioritaskan pembangunan Bendung Cariang ini. Mudah-mudahan aspirasi dari kami mendapat perhatian dari pemerintah,” imbuhnya
