BeritaJawa BaratNasionalSumedang MajalengkaWisata & Budaya

Taman Kincir Bukit Paregreg di Sumedang, Suguhkan 10 Ribu Kincir Angin Warna Warni

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Wisata Taman Kincir Bukit Paregreg, di Dusun Cicau, Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tengah ngehits untuk tempat berlibur bersama keluarga di akhir pekan. Meski belum diresmikan, namun wisata tersebut sudah mulai banyak di kunjungi dari berbagai daerah.

Taman kincir Bukit Paregreg menyuguhkan kecantikan 10 ribu kincir angin berwarna warni yang tersusun rapi seperti taman, di lahan seluas 1 hektare yang merupakan tanah khas desa.

Selain bisa berfoto dengan pemandangan yang instagramebel, pengunjung juga bisa melihat langsung kemegahan masji Al-Kamil dan Bendungan Jatigede, karena lokasi bukit berada di atas pintu air bendungan.

Salah seorang pengunjung asal Bekasi, Putri Jihan Sabilah mengaku baru pertama kali mendatangi tempat wisata seperti taman kincir Bukit Paregreg ini.

“Tadi yang saha lihat baru ada kincir angin dan baru beberapa spot foto. Pemandangan yang bisa dilihat sangat bagus dan indah, bisa melihat Bendungan Jatigede dan pegunungan,” kata Jihan, Minggu (06/11/2022).

Pengunjung lainnya, Elin, mengetahui objek wisata Taman Kincir Bukit Paregreg dari Media Sosial (medsos). Menurutnya, tempat wisata ini hampir mirip dengan D’Castello.
“Iya taunya di Instagram, pemandangannya bagus nuansanya kaya D’Castello. Kalau D’Castello mah bunga-bunga ini mh unik kincir angin,” katanya.

Wisata Taman Kincir Bukit Paregreg sendiri, dikelola bersama oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) hasil kerjasama Kompepar, BUMDes dan pengembang. Lokasi wisata ini, baru dibangun sekitar dua minggu yang lalu, dimana progresnya baru sekitar 20 persen. Namun meski belum resmi dibuka, taman kincir Bukit Paregreg sudah ramai pengunjung.

“Konsep sebenarnya itu awalnya mau dibikin agro wisata, nah kita kemarin dapet inspektor yang mau ngembangin tempat wisata ini. Akhirnya jadi wisata Taman Kincir,” kata Sekretaris BUMDes Pajagan Tandang, Toni Laksono.

Taman Kincir Bukit Paregreg sendiri, kata Toni, masih terus dikembangkan, dimana dari 40 hektare lahan tanah kas desa baru 1 hektare yang tergarap. Penataan masih terus dilakukan dengan menambah beberapa fasilitas pendukung lainnya, seperti tempat bermain, gazebo, agrowisata maupun spot selfie lainnya.

“Taman kincir kita Alhamdulilah sekarang banyak dikunjungi dan ramai juga. Memilih konsep taman kincir, karena di Sumedang belum ada agar memiliki ciri khas masing-masing. Di sini, kita mempunyai view yang berbeda langsung ke pintu air Bendungan Jatigede,” katanya.

Pengunjung yang hendak berwisata ke Taman Kincir Bukit Paregreg, dikenakan tiket masuk Rp 15 ribu per orang. Pengelola berharap ada dukungan nyata dari pihak pemerintah untuk mengembangkan tempat wisata ini. Dimana saat ini sangat terbatasnya fasilitas listrik dan infrastuktur jalan menuju lokasi wisata yang masih dinilai kurang memadai.

“Kita berharap mungkin ke pihak terkait karena menyangkut akses jalan kurang bagus harapannya bisa dibantu, dan penerangan karena di sini belum ada listrik juga,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button