Sambil Ngabuburit, Bangke Laut Sumedang Edukasi Warga Mengenai Reptil

JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Komunitas pencinta hewan reptil Bangke Laut Sumedang menggelar kegiatan ngabuburit pengenalan reptil. Khususnya ular kepada masyarakat di Kawasan Alun-alun Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (4/4/22).
Beragam hewan reptil peliharaan mereka dipamerkan, hingga warga bebas menyentuh, memegang bahkan bercengkraman dengan hewan tersebut. Sejumlah warga tak urung tertarik dan penasaran ingin melihat dari dekat seperti apakah sosok ular, meski banyak juga yang sesungguhnya takut.
Namun setelah diberi penjelasan akan ular-ular jenis tertentu yang relatif jinak tidak berbahaya, atau tidak berbisa, banyak warga dan anak-anak yang berani memegang ular.
Salah seorang warga, Nidia (18) mengaku awalnya merasa takut saat melihat ular berbisa tersebut. Namun setelah diberi penjelasan, ia pun memaksakan diri untuk memegangnya.
“Ngga sih cuma geli saja, saya ke sini (Alun-alun) sengaja ngabuburit sambil jalan-jalan sekalian lihat hewan reptil yang dipamerkan,” kata Nidia.
Sementara itu, menurut pembina Komunitas Pencinta Reptil Bangke Laut Sumedang, Andri Reginaldi (26), kegiatan pengenalan hewan reptil digelar setiap tahunnya di bulan suci ramadhan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat manfaat dan bahayanya hewan reptil.
“Kegiatan bangke laut ini kegiatan rutin setiap tahun di bulan ramadhan, kita ngadain ngabuburit bareng reptil sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat,” kata Andri.
Selain digelar di setiap tahunnya, kata Andri, ia pun menggelar kegiatan tersebut digelar tiap akhir pekan. Namun, pasca adanya pandemi kegiatan ini tidak bisa dilakukan.
“Selain rutinan setiap tahun biasanya kita hari Minggu disini, karena ada pandemi kita tidak bisa akhirnya hanya bisa dilakukan di bulan ramadhan,” katanya.
Andri menuturkan, hewan reptil peliharaan yang dipamerkan diantaranya, Iguana, Biawak dan Ular jenis-jenis tertentu yang relatif jinak dan tidak berbahaya. Ia berharap, dengan kegiatan seperti ini perlakuan manusia dalam hal pemusnahan reptil besar-besaran untuk dijadikan komunitas industri bisa dicegah.
“Hewan yang di pamerkan banyak kita bawa hewan Iguana, Biawak dan ular. Jadi konsepnya hampir setiap hari kita ganti jenis-jenis ularnya, jadi masyarakat pun tidak merasa bosen melihat ularnya itu-itu saja jadi kita setiap kegiatan kita roling hewan reptilnya,” tuturnya.