BeritaHeadlineSumedang

Revitalisasi Bendung Cariang Masih Tunggu Pemerintah Pusat

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Revitalisasi Bendung Cariang Ujungjaya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat meskipun rencana perbaikannya telah disusun untuk tahun ini.

Bendung yang berperan penting dalam mengairi 1.600 hektare sawah di Ujungjaya ini sebelumnya mengalami kerusakan parah dan sempat mendapatkan penanganan darurat dengan pemasangan tanggul pada 2024.

Namun, tanggul darurat tersebut kini mengalami kerusakan lagi. Pemerintah daerah pun terus berupaya mencari solusi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Sumedang, Agus Wahidin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengikuti rapat pembahasan rencana penanganan Bendung Cariang Ujungjaya di Klinik Pertanian Blok BBC Ujungjaya pada Senin, 10 Februari 2025.

“Pada tahun 2024, telah dibangun tanggul darurat, tetapi kembali mengalami kerusakan. Sementara Detail Engineering Design (DED) untuk perbaikan total sudah selesai pada Desember 2024, namun pelaksanaan revitalisasi masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat,” ujar Agus Wahidin, baru-baru ini.

Sebagai langkah darurat, kata Agus, diperlukan pompa air yang harus segera disediakan oleh Dinas Pertanian agar pasokan air tetap lancar. Mengingat Daerah Irigasi (DI) ini berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka koordinasi lebih lanjut dengan Pemprov Jabar menjadi hal yang krusial.

Menurutnya angkah ini mendesak mengingat dalam 10 hari ke depan akan memasuki masa panen, sehingga dalam dua minggu ke depan air harus sudah mengalir ke saluran sekunder. Oleh karena itu, koordinasi teknis dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) diperlukan untuk memastikan kelancaran distribusi air.

Pemerintah daerah berharap keputusan dari pusat segera turun agar perbaikan permanen Bendung Cariang bisa segera dilakukan demi keberlanjutan pertanian di Ujungjaya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button