BeritaSumedang MajalengkaWisata & Budaya

Perguruan Darmasuci Ajarkan Etika dan Tatakrama Melalui Pencaksilat

JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Indonesia segudang keragaman seni bela diri Pencaksilat, seperti di Desa Kasokandel, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021).

Dengan adanya seni pencak silat Darmasuci di Desa Kasokandel ini diharapkan anak-anak lebih memahami nilai-nilai budaya dan seni warisan nenek moyang, jangan sampai kebudayan ini punah dan di akui lagi Oleh negara lain, padahal pencak silat berasal dari Indonesia.

Kini pencak silat tak lagi sebagai milik orang-orang tertentu, tidak lagi menjadi barang eksklusif yang hanya dipelajari dan di wariskan secara internal. Pencak silat berkembang begitu pesat sampai ke mancanegara, hal itu di tandai dengan adanya pertandingan pencak silat di acara kejuaraan pencak silat di olimpiade, Sea Games dan Asia Games.

Namun miris di negeri sendiri saat ini pencak silat seolah tak lagi mendapatkan tempat yang semestinya tak lagi menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, dan tidak lagi menjadi lagi kebanggan para generasi muda seterusnya. Di saat pihak lain berbondong-bondong memepelajari seni beladiri yang di wariskan nenek moyang kita, kita sebagai pewaris tak lagi peduli terhadap seni bela diri pencak silat.

Begitu banyak perguruan pencak silat yang tumbuh dan berkembang di Indonesia seolah tidak mendapatkan tempat yang semestinya, pelatih pencak silat Darmasuci, Riki Sentana Putra pun mengaharapkan akan setiap generasi tetap mencintai budaya kita ini agar tidak tenggelam oleh jaman.

“saya harap generasi muda bisa meneruskan nilai-nilai budaya kita, seprti nilai nilai seni dan budaya yang ada di perguruan Darmasuci.
Perguruan silat Darmasuci tidak cuman mengajarkan seni beladiri tapi kita mengajarkan tentang etika dan tatakrama dalam kehidupan sehari hari, karna tanpa didasari itu belajar silat Darmasuci sia-sia,” tandas pelatih silat Darmasuci tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button