JURNAL SUMA COM., SUMEDANG – Pergerakan tanah terjadi di Dusun Pamarisen RT 02 RW 03, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Akibatnya, 3 rumah warga mengalami retak-retak pada bagian dinding serta lantai. Sementara 3 rumah lain dibawahnya terancam.
Pantauan di lokasi, Senin (26/2/2024) nampak kerusakan terjadi di bagian dinding rumah, kamar, serta dapur yang mengalami retak-retak. Kondisi retakan di bagian dinding dan lantai rumah berpareasi, mulai dari 15 Centimeter, hingga 10 Centimeter.
Karmini (51) salah seorang yang rumahnya rusak parah menuturkan, pergerakan tanah sudah dirasakan sejak gempa mengguncang Sumedang pada akhir tahun lalu. Namun saat itu kerusakan rumah hanya sedikit.
“Awalnya karena gempa Sumedang, tapi hanya kecil kerusakannya di dinding kamar saja,” kata Karmini.
Baru pada Minggu (25/2/2024) malam, pergerakan tanah sangat dirasakan, hingga membuat rumahnya rusak parah.
“Paling parah tadi malam, saya juga sedang solat tiba lantai bergerak sampai belah. Saya langsung panik, pas dilihat tembok banyak yang retak-retak,” katanya.
Dikatakan warga lainnya Sunarta, retakan akibat pergerakan tanah ini, membuat dinding rumah dan halam rumah miliknya mengalami kerusakan. Warga berharap secepatnya ada penanganan dari pihak terkait, sebab dikhawatirkan retakan tambah parah.
“Iya pengennya secepatnya ada bantuan dan perbaikan, soalnya kan sekarang kondisinya hujan terus,” kata Sunarta.
Tidak hanya merusak rumah, pergerakan tanah meninggalkan jejak berupa retakan tanah. Dari hasil assessment sementara oleh BPBD Sumedang dan pihak desa, pajang retakan tanah lebih dari 100 meter.
“Retakan tanah kurang lebih 100 meter, dengan kedalaman sampai 1 meter. Sementara retakan pada dinding bervariasi, ada yang sampai 15 sentimeter,” ujarnya Pusdalops BPBD Sumedang, Indra.
Tiga rumah yang mengalami retak-retak diantaranya milik ketua RT 02 Lili, Sunarta dan Yaya Cahyana.
Dikatakan, pergerakan tanah terjadi diduga karena tanah yang labil, ditambah intensitas hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir. Akibat adanya pergerakan tanah ini beberapa rumah warga terdampak.
“Pergerakan tanah ini masih terjadi walaupun hanya beberapa sentimeter, dan mengancam pemilik rumah. Oleh karena itu kami menghimbau para pemilik rumah agar mengutamakan keselamatan jiwanya dan mencari tempat yang lebih aman,” kata Indra.
Lebih jauhnya, BPBD juga meminta pihak desa agar segera membuat surat rekomendasi untuk pengecekan lebih lanjut oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
