BeritaHeadlineSumedang

Harga Sedang Mahal, Petani Cabai di Sumedang Malah Merugi

JURNAL SUMA.COM,. SUMEDANG – Mahalnya harga cabai tidak hanya dikeluhkan oleh para pedagang maupun pembeli di pasaran. Melonjaknya harga cabai juga dikeluhkan para petani cabai di kawasan Gunung Kareumbi, Desa Margalaksana, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Pasalnya, tanaman cabai yang di tanam para petani banyak yang rusak hingga membusuk dan berjatuhan. Kondisi tersebut terjadi, diduga akibat dampak cuaca ekstrim.

“Hasilnya tidak memuaskan karena tanaman cabai yang ditanam banyak yang berjatuhan. Jadi untuk panen di tahun ini petani cabai merugi, dan harga di pasaran akan mengalami kenaikan,” kata petani cabai, Didin Samsudin, Selasa (27/2/2024).

Harga Sedang Mahal, Petani Cabai di Sumedang Malah Merugi, Jurnal Suma

Jika cuaca mendukung kata Didin, dari lahan seluas 250 tumbak atau 14,0625 meter persegi, petani biasanya mampu menghasilkan lebih dari 1 Ton cabai saat panen. Namun kini dampak cuaca ekstrim yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, petani kemungkinan hanya mampu menghasilkan cabai sebanyak 250 kilogram, atau mengalami penurunan hingga 75 persen.

“Iya jelas jumlah panen ada penurunan hingga 75 persen. Karena kondisi cabai saat ini pada membusuk, padahal sekarang itu musim tumbuhnya cabai. Bukannya balik modal justru malah merugi,” katanya.

Selain itu juga, kondisi diperparah dengan mahalnya harga pupuk. Petani berharap kepada pemerintah membantu memberikan solusi, diantaranya dengan menurunkan harga pupuk yang saat ini dinilai mahal.

“Petani meminta kepada pemerintah agar membantu menurunkan harga pupuk yang saat ini sedang mahal,” harapannya.

Di kawasan Gunung Kareumbi ini, cabai yang ditanam diantaranya jenis cabai keriting merah, cabai domba, dan cabai rawit hijau, dimana para petani hasil panennya itu dijual ketengkulak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button