BeritaHeadlinePeristiwaSumedang

Pasca Jebolnya Bendung Cihamerang, Puluhan Kepala Keluarga Terancam Keselamatannya

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Pasca jebolnya Bendung Cihamerang yang berdampak pada meluapnya sungai Cibawang, disusul longsor tebing setinggi 25 meter, di Desa Sukasirnarasa Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Senin lalu, membuat puluhan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di area tebing Bendungan kini terancam keselamatannya.

Pasca kejadian tersebut sejumlah warga memilih mengungsi sementara ke rumah kerabatnya yang lebih aman.

“Iya rumah saya dekat banget dengan lokasi Bendungan tinggal lima langkah ke bawah,” kata seorang warga yang terdampak, Ayu, Rabu (10/1/2024).

Meskipun masih merasa khawatir adanya longsor susulan, namun Ayu masih bertahan di rumahnya. Ia berharap kepada pemerintah agar segera ada penanganan secepatnya, sehingga warga dapat dengan nyaman dan aman tinggal di rumahnya masing-masing.

“Saya masih bertahan di rumah meskipun merasa khawatir. Kalau ada apa-apa saya mau mengungsi dulu ke rumah tetangga sebelah di depan,” ucapnya.

Tak hanya membahayakan, warga juga mengungkapkan belum menerima ganti rugi atas lahan yang tergenang dampak tanah buangan atau disposal proyek Tol Cisumdawu.

Seperti yang dialami Dede, yang tanahnya seluas 100 bata tergenang air Bendung Cihamerang.

“Iya pengennya ada ganti rugi. Tanah saya itu sudah 2 tahun tergenang, tapi belum ada ganti rugi juga,” kata Dede.

Sementara itu Kepala Desa Sukasirnarasa, Rasidi mengatakan, sebanyak 49 KK terdampak longsor, 22 KK diantaranya dievakuasi ke rumah kerabatnya masing-masing.

“Dampaknya terasa karena terendam sejak Tahun 2020 dan sudah terjadi 3 kali bedol (jebol). Nah sekarang dari Tahun 2022 sampai 2023 jebol lagi,” kata Rasidi.

Lahan yang tergenang akibat disposal Tol Cisumdawu, kata Rasidi, kurang lebih seluas 8 hektare milik 60 warga.

“Kerugian warga mungkin sekitar 5 kali musim panen belum ada yang bertanggung jawab mengganti kerugian warga. Masyarakat minta kepastian untuk kedepannya jangan sampai terulang lagi seperti ini,” ujarnya.

Menyusul adanya longsor tebing Cihamerang, BPBD Sumedang langsung mendirikan tenda darurat serta mengirim babtuan makanan dan alas tidur untuk warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button