BeritaHeadlineSumedang

Murid SD di Sumedang Pakai Seragam Bekas Kakaknya, Kisahnya Bikin Haru

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Nasib kurang beruntung dialami Siti Nurajijah, siswa baru di SDN Padasuka IV. Disaat siswa baru lainnya mengenakan pakaian sekolah baru di hari pertama sekolah, Siti hanya memakai seragam bekas milik kakaknya, yang kebesaran jika dikenakan di tubuh mungilnya.

Kondisi tersebut membuat Siti merasa malu saat di sekolah. Puncaknya, Siti memilih pulang lebih dulu sambil menangis, di hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Selasa 16 Juli 2024.

“Biasanya pulangnya diantar ibunya, tapi karena ibunya sedang kerja dia (Siti) dianter sama ibu-ibu yang di sekolah. Mungkin dia malu karena tidak pakai sepatu,” kata Jamhir (68), kakek Siti, saat ditemui di rumahnya di RT 03 RW 01 Dusun Panjeleran Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Jawa Barat, Selasa (16/7/2024).

Jamhir menuturkan, bukannya tidak mau membelikan perlengkapan sekolah, namun karena faktor ekonomi keluarganya tidak mampu mewujudkan mimpi tersebut. Dikatakan, dirinya serta orang orang tua Siti tidak memiliki pekerjaan tetap, dan hanya serabutan.

“Tadi dia pakai seragam kakaknya juga kedodoran. Memang tidak mampu, tadinya mau sekolah juga biar nanti kalau sudah punya biaya beli, tapi ternyata dia pulang-pulang nangis” ujarnya.

Menerima informasi ada anak yang belum punya seragam dan perlengkapan sekolah, BAZNas Sumedang langsung melakukan assessment ke rumah Siti. Setelah dilakukan assessment, diketahui bukan hanya Siti saja, tapi dua kakaknya yakni Rizal Sudriatna dan Salsabila, belum memiliki seragam sekolah.

Rizal sendiri siswa baru di SMP Negeri 9 Sumedang, sedangkan Salsabila kelas 2 SD, masih satu sekolah dengan Siti.

Ketua BAZNas Sumedang Ayi Subhan Hafas yang datang langsung ke kediaman keluarga Siti mengaku miris mendengar apa yang dialami Siti.

“Kami BAZNas mendatangi satu keluarga yang ternyata belum mempunyai seragam sekolah. Bahkan mirisnya putra bungsunya yaitu Siti sempat berangkat sekolah tapi pulang lagi karena dia pakai seragam bekas yang kedodoran dan tanpa sepatu,” kata Ayi.

Tidak hanya berkunjung, BAZNas Sumedang juga langsung mengajak Siti dan kedua kakaknya ke salah satu mall di Sumedang, untuk berbelanja semua keperluan sekolah, dari mulai seragam, sepatu, tas, hingga alat-alat tulis.

Wajah sumringah tampak terpancar dari ketiganya saat memilih sendiri perlengkapan sekolah yang diinginkan.

“Kami berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi di daerah-daerah yang lainnya. Apalagi BAZNas Sumedang sudah menggulirkan program BAZNas Goes To School. Ini sesungguhnya tujuan kami mengadakan BAZNas Goes To School supaya tidak ada kasus-kasus seperti hari ini, dimana anak datang ke sekolah harusnya dengan kebahagiaan tapi datang dengan kesedihan,” ucapnya.

Ayi berharap dengan bantuan seragam dan perlengkapan sekolah dapat semakin menambah semangat belajar Siti dan dua kakaknya.

“Mudah-mudahan di Sumedang tidak terjadi lagi, dan kalau terjadi insya Allah BAZNas akan hadir dengan programnya bagaimana BAZNas mencerdaskan kehidupan bangsa,” imbuhnya.

Sementara itu orang tua Siti, Kurniawan (35) meras bersyukur dan berterima kepada BAZNas Sumedang yang telah memberikan bantuan perlengkapan sekolah anak-anaknya.

“Terimakasih kepada BAZNas atas bantuan kepada anak-anak saya. Mudah-mudahan mereka sekolahnya lancar,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button