BeritaHeadlineJawa BaratNasionalPeristiwaSumedang Majalengka

Jembatan Antar Desa di 2 Kecamatan Ambruk, Aktivitas Warga Terganggu

JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Jembatan penghubung antar Desa di Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ambruk pada Senin (5/2/2023) dinihari tadi. Akibatnya, aktivitas perekonomian warga serta pendidikan di Desa tersebut lumpuh lantaran akses utama warga terputus.

Pantauan di lokasi Senin (5/3/2023) siang, sejumlah anak sekolah maupun warga yang hendak melintas berjalan kaki terpaksa melewati jembatan ambruk, dengan bantuan petugas kepolisian dan pemerintah desa. Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 25 meter dengan lebar 4 meter yang dibangun pada Tahun 1976.

Jembatan yang ambruk dikenal sebagai jembatan Sungai Cianda dengan status jalan Kabupaten, yang lokasinya berada di Dusun Neglasari, Desa Babakanasem yang menghubungkan ke Desa Cipelang Kecamatan Ujung Jaya.

Salah seorang warga, Leni Marliana mengatakan, dirinya yang hendak berjualan ke sekolah terpaksa harus menyebrangi sungai. Lantaran kondisi jembatan sudah tidak bisa digunakan. Bahkan, anak sekolah yang hendak berangkat pun harus dibopong.

“Saya juga tadi nekat lewat, terus mau gimana lagi untuk berjualan sampai nyebur ke air. Terus anak sekolah yang mau ke sekolah harus di bopong,” kata Leni Marliana.

Warga berharap kepada pemerintah agar secepatnya memperbaiki jembatan yang ambruk. Karena, jembatan tersebut dinilai sangat dibutuhkan untuk aktivitas warga dan anak sekolah. Sehingga, aktivitas perekonimian warga dan pendidikan bisa kembali normal.

“Kalau keinginan saya cepet-cepet diperbaiki, agar aktivitas warga tidak terhambat,” ucapnya.

Sementara itu Kapolsek Conggeang, AKP. Adang Sobari mengatakan, ambruknya jembatan tersebut terjadi akibat rentetan yang sebelumnya sempat ambles di salah satu titik hingga akhirnya ambruk.

“Amblesnya jembatan ini merupakan rentetan dari sebelumnya yang sudah mengalami ambles di salah satu titik,” kata Adang.

Amblesnya jembatan ini, kata Adang, diduga akibat tidak kuat menahan gerusan air Sungai Cianda. Sehingga pondasi jembatan yang dibangun pada Tahun 1976 ini ambruk akibat lapuk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

“Penyebabnya kalu saya melihat kondisi sekrang itu adanya air sungai Cipelang. Lama kelamaan airnya meluap dan menggerus pondasi jembatan,” ucapnya.

Adang menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa serta BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk dibuatkan jembatan darurat agar warga melintasi dengan aman.

“Untuk aktivitas warga untuk menjaga keselamatan jangan melintas ke jalan ini, kalau ada juga harus ada yang mendampingi karena berbahaya. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk kedepannya membuat jembatan darurat, agar warga bisa melintas untuk sementara waktu,” tuturnya.

Saat ini, akses menuju jembatan penghubung antar desa di dua kecamatan telah dipasang garis polisi agar tidak ada warga yang mendekat. Namun, akses kendaraan dialihkan semwntara dengan jarak tempuh yang lebih jauh sekitar 6 kilometer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button