Harga Pakan Unggas Kian Mahal, Peternak Minta Pemerintah Segera Turun Tangan


JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Semakin mahalnya harga pakan unggas. Membuat para peternak menjerit. Pemerintah diharapkan segera turun tangan guna menstabilkan harga pakan.
Saat ini, harga pakan unggas terus melambung tinggi. Harganya nyaris mencapai Rp.350.000 per 50 kilogram.
Dampaknya, ikut dirasakan para peternak ayam petelur di kawasan Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Peternak ayam petelur, Sudarwita mengatakan, pakan berupa campuran konsentrat, jagung dan dedak harganya mencapai Rp.345.000 untuk 50 kilogramnya. Padahal tahun 2020 lalu, harganya hanya berkisar Rp.280.000 untuk 50 kilogramnya.
“Pakan sekarang lagi mahal, terus sekarang harga telurnya turun,” kata Sudarwita.
Menurut Sudarwita, kenaikan harga pakan terjadi secara bertahap sejak September 2020 lalu, yang berimbas pada menurunnya jumlah pendapatan hingga 20 persen.
“Ya kalau dari dulunya lumayan (pendapatan) kalau sekarang minim,” ujar Sudarwita.
Duakui Sudarwita, kondisi ini diperparah dengan adanya bansos berupa telur dari pemerintah, yang berdampak pada bekurangnya pembeli telur dari masyatakat. Kemudian harga telur di pasaran anjlok di harga Rp.19.000 perkilo dari harga normal Rp.23.000 perkilo.
“Selama ada bansos, belum naik-naik lagi. Jadi kalau dulu sebelum ada bansos naiknya terus-terusan,” ungkap Sudarwita.
Sudarwita hanya bisa pasrah dengan kondisi ini. Namun dia berharap, pemerintah segera turun tangan guna menstabilkan harga pakan.
“Pengennya sih pakannya turun (harga). Jangan terlalu mahal, soalnya berat bagi usaha kecil kayak saya ini,” kata Sudarwita.
Ditemui secara terpisah, salah seorang pemasok pakan ternak di Sumedang, Ica mengatakan, pakan pabrikan ternak mengalami kenaikan hampir setiap bulan. Dengan angka kenaikan, rata-rata 10 persen.
“Hampir setiap bulan naik, pakan broiler sama petelur juga sama naik,” ujar Ica.
Ica juga mengakui, kondisi ini dikeluhkan peternak karena kenaikan pakan tidak dibarengi dengan kenaikan harga ayam atau telur yang justru mengalami penurunan.
“Kalau keluhan sudah pasti harga makin naik harga produksi tapi harga hasil produksi tidak tentu justru murah,” ungkap Ica.