BeritaSumedang Majalengka

Bayar Angkot Online, Sumedang Jadi Kota Pertama di Jawa Barat

JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Pembayaran transportasi umum di Kabupaten Sumedang seperti angkot dan bus wisata (Tampomas) saat ini bisa dilakukan melalui sistem digital atau secara online.

Pembayaran digital itu dilakukan melalui aplikasi BJB Digicash yang bisa diunduh melalui playstore, kemudian nantinya akan disiapkan juga bracode saat penumpang akan membayar kedua transportasi umum tersebut.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pembayaran angkot dan bus wisata Tampomas melalui aplikasi itu agar masyarakat tidak membayar secara tunai disaat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Ini sebuah solusi yang baik ketika pandemi Covid-19, karena tidak ada sentuhan dari perpindahan uang yang dikhawatirkan akan meningkatkan penyebaran virus Corona,” ujarnya saat launching pembayaran digital transportasi umum di Gedung Negara, belum lama ini

Menurutnya, pembayaran tersebut bisa dilakukan secara cepat dan mudah. Nantinya para penumpang yang sudah memiliki aplikasi Digicash beserta saldonya tinggal scan barcode yang sudah disiapkan di dalam transportasi umum.

“Penumpang tinggal scan ke barcodenya, kemudian masukan nominalnya dan perlihatkan ke awak angkutan saat naik atau turun angkutan,” kata Dony.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang saat ini ada 1.432 unit angkot yang beroperasi di 26 trayek, sedangkan bus wisata Tampomas ada tiga unit, tetapi yang beroperasi baru satu unit.

“Kalau pembayarannya cash itu pasti ada sentuhan karena pasti ada kembalian. Kita gak tahu uangnya dari mana kemana, dari siapa ke siapa, jadi ini pembayaran digital ini bisa lebih aman,” ucapnya.

Lanjut Dony, untuk mengatasi kesulitan para sopir angkot tersebut pihaknya meminta organda dan pihak yang lain untuk mengadakan bimbingan.

“Pasti diawal-awal ada kesulitan karena dalam perubahan ini pasti orang ada kendala dulu dan tidak bisa cepat (beradaptasi). Nanti, ada unit layanan khusus untuk mengatasi beberapa kesulitan,” katanya.

Sopir angkot 02, Dedi (38) menilai sopir angkot dan penumpang memang bakal kesulitan, tetapi untuk sementara ini penumpang angkot masih tetap bisa membayar ongkos angkot secara tunai.

“Untuk yang tidak punya Android masih bisa bayar tunai, jadi tidak sepenuhnya harus pakai barcode,” ucapnya.

(Editor Naskah : Iman)

(Editor Video : Aang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button