BeritaSumedang Majalengka

Antisipasi Pengungsi Diserang Penyakit, Dinkes Siagakan Posko Penanganan

JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Tempat pengungsian berpotensi menjadi pusat infeksi penyakit mengingat keadaan yang berdesakan antara petugas, relawan, dan pengungsi serta cuaca yang tidak bersahabat saat penanganan bencana alam.

Untuk itu, Seksi Kesehatan Posko Tanggap Darurat Bencana Alam Cimanggung telah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk menghindari berjangkitnya penyakit di kalangan penyintas dan petugas yang ada di pengungsian, termasuk ancaman Covid-19.

Demikian disampaikan Kasi Kesehatan Posko Tanggap Daruat Bencana Dadang Sulaeman melalui Kepala Puskesmas Sawah Dadap Dudung dalam keterangannya, Kamis (28/1/2021).

“Sebagai bentuk antisipasi terhadap gangguan pencernaan, kami setiap hari melaksanakan pengecekan sample makanan oleh tenaga Kesling di dua dapur umum. Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada yang sakit karena makanan yang didistribusikan,” ujarnya.

Dikatakan, para pengungsi juga telah mendapatkan sosialisasi tentang penyakit diare dari petugas kesehatan serta difasilitasi Pojok Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA).

“Terakhir Senin (25/1), pengungsi di Posko Taman Burung SBG mendapat penyakit diare oleh 4 orang petugas dari Puskesmas Sawahdadap dan disediakan Pojok LROA sebagai langkah antisipasi,” tuturnya.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pengungsiaan, tenaga kesehatan juga rutin mensosialisasikan penerapan Protokol Kesehatan ke tenda-tenda pengungsian.

“Setiap hari (sosialisasi Prokes) dilakukan. Seperti kemarin (27/1) lima orang petugas dari Promkes melakukan sosialisasi Protokol Kesehatan dan PHBS kepada 50 orang pengungsi di Posko Taman Burung  SBG,” ujar Dudung.

Langkah lainnya, lanjut Dudung, dengan melaksanakan rapid tes antigen kepada para penyintas.

“Sampai saat ini baru 50 orang yang sudah dites antigen. Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” ucapnya.

Untuk  menghindari ketakutan warga saat dites serta memberikan pemahaman yang benar, pihaknya dibantu Tim Pendampingan Psikologi Unpad  melakukan sosialisasi rencana pelaksanaan rapid tes antigen, baik kepada pengungsi maupun petugas.

“Di data kami ada 151 pengungsi, 29 petugas TNI/Polri, 20 anggota Pol PP dan 7
anggota BPBD yang siap dites antigen. Rencananya hari ini pelaksanaannya,” ucapnya.

Ia menambahkan, di tiga Posko pengungsian juga telah dipasang baligo berisi ajakan melaksanakan Protokol Kesehatan dengan 5 M.

“Di semua lokasi pengungsian yakni di Taman Burung SBG, SD Cipareuag serta TK Al-Hidayah dan sekolah Az-Zahra sudah ada baligo untuk mengingatkan warga agar selalu mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas,” katanya.

Dikatakan Dudung, untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga pengungsi dan petugas, disediakan Posko Kesehatan yang hadir di tiga tempat.

“Posko Kesehatan Utama di Puskesmas Sawahdadap. Dua Posko lainnya di SD Cipareuag dan Taman Burung,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button